News

Wagub Jateng Taj Yasin Tinjau Banjir di Grobogan, Sarankan Bantaran Sungai Tak Jadi Lahan Pertanian

Grobogan, Lingkartv.com – Wakil Gubernur Jawa Tengah (Wagub Jateng), Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), menegaskan perlunya penanganan menyeluruh dari hulu hingga hilir, termasuk percepatan normalisasi sungai dan penguatan tanggul akibat banjir di Grobogan.

Banjir yang terus berulang di Desa Tanggirejo, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan, menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Dalam kurun waktu satu tahun terakhir, banjir tercatat telah terjadi sebanyak tiga kali di wilayah ini.

“(Menurut warga) kalau hujan turun seharusnya air dari hulu baru sampai ke desa ini dalam waktu tujuh jam. Tapi sekarang hanya dua jam sudah banjir. Ini menunjukkan ada kerusakan lingkungan di bagian atas yang harus segera dibenahi,” ujar Gus Yasin saat melakukan kunjungan lapangan ke Desa Tanggirejo, Rabu (21/5).

Dalam kunjungannya ke lokasi tanggul jebol yang hanya berjarak sekitar 400 meter dari titik pengungsian, Gus Yasin menyoroti pentingnya perbaikan infrastruktur penahan banjir dan pelibatan masyarakat dalam menjaga lingkungan.

“Bantaran sungai jangan dijadikan lahan pertanian. Kalau menanam pisang atau ketela di sana, saat banjir datang, semua hanyut jadi sampah dan memperparah kondisi,” tegasnya.

Sebagai langkah cepat, Pemprov Jateng melalui BPBD telah menyiagakan empat unit pompa air untuk mempercepat surutnya banjir. Tak hanya itu, sistem peringatan dini atau Early Warning System (EWS) juga tengah dikaji untuk diterapkan di wilayah rawan banjir ini.

“Kita tidak bisa hanya menunggu air surut. Kalau bisa, kita cari tambahan pompa lagi agar warga cepat pulang ke rumah masing-masing,” tutur Gus Yasin.

Ia juga menyatakan bahwa Pemprov akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk memetakan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang perlu segera dinormalisasi.

“Kalau bisa dibantu bareng-bareng, akan lebih cepat. Kita hitung mana yang perlu dinormalisasi, mana yang bisa dikerjakan bersama. Prinsipnya gotong royong,” ujarnya.  

Selain itu, ia juga menyerahkan bantuan senilai Rp253.460.208 kepada warga terdampak banjir di Kabupaten Grobogan. 

Bantuan tersebut disalurkan melalui berbagai dinas terkait dan difokuskan pada kebutuhan logistik, sembako, beras satu ton, serta pasokan obat-obatan.

Bantuan berasal dari Dinas Sosial, BPBD, Dinas Ketahanan Pangan, dan Dinas Kesehatan Jawa Tengah sebagai bentuk respons cepat terhadap bencana banjir yang melanda sejumlah kecamatan di Grobogan sejak Jumat (16/5) malam.

Penyerahan bantuan dilakukan langsung di posko pengungsian darurat yang berlokasi di GOR Tanggirejo, tempat ratusan warga, termasuk Harjoko dan keluarganya, mengungsi sejak Sabtu (17/5).

“Saya di sini dari hari Sabtu,” ujar Harjoko saat bertemu Taj Yasin. 

Ia mengaku terbantu dengan pelayanan kesehatan dan konsumsi di lokasi pengungsian. Kehadiran Wagub juga disambut antusias oleh para warga, termasuk Fatikhah.

“Seneng banget bisa dikunjungi. Di tengah waktunya yang sibuk, bisa menengok kita,” ucapnya dengan mata berbinar.

Sementara itu, Parmi, salah satu warga terdampak, mengisahkan pengalaman evakuasi menggunakan kapal saat banjir datang.

“Banjirnya sedada. Kemarin dievakuasi pakai kapal. Dari hari Sabtu saya sudah ngungsi. Ini baru pulang mau cek rumah, tapi masih nggak berani masuk. Semua barang-barang pada jatuh,” katanya lirih.

Hingga Rabu (21/5), total pengungsi banjir di Kabupaten Grobogan tercatat sebanyak 274 jiwa, yang sebagian besar terdiri dari lansia, ibu-ibu, dan anak-anak. Banjir disebabkan oleh curah hujan ekstrem yang menyebabkan luapan sungai dan merendam belasan desa di tujuh kecamatan. (Ahmad Abror – Lingkartv.com)

Artikel Terkait

Back to top button