PemerintahanInfrastruktur

Musrenbangwil, Wali Kota Salatiga Manfaatkan Hal ini untuk Perkuat Ketahanan Pangan

SALATIGA, Lingkartv.comWali Kota Salatiga Robby Hernawan berharap Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) Eks Karesidenan Semarang Tahun 2025 yang digelar di Kota Salatiga, Jawa Tengah pada Selasa (22/4) dapat menjadi tonggak terciptanya komitmen bersama dalam mewujudkan Jawa Tengah sebagai penumpu pangan nasional.

“Berbicara mengenai ketahanan pangan sangat kita sadari jika hal tersebut bukan sekadar lagi sebagai isu pertanian tetapi telah menjadi persoalan lintas sektor dan lintas wilayah. Ketersediaan pangan, distribusi, aksesibilitas, harga hingga gizi masyarakat semuanya menuntut perencanaan yang komprehensif dan kolaboratif antardaerah,” ujar Wali Kota Salatiga Robby Hernawan.

Sebagai bagian dari Eks Karesidenan Semarang, kata dia, Kota Salatiga memiliki potensi yang besar untuk menjadi lumbung pangan regional yang tangguh sekaligus pionir dalam inovasi pangan berbasis kearifan lokal.

“Kota Salatiga sendiri meskipun wilayahnya terbatas, namun terus berupaya memperkuat ketahanan pangan dengan memanfaatkan kondisi geografis yang cocok untuk pertanian dan letaknya yang strategis untuk mendistribusikan hasil pertanian,” ucapnya.  

Ia memaparkan bahwa pada tahun 2024, indeks ketahanan pangan Kota Salatiga menempati peringkat kedua se-Jawa Tengah yakni 91,35 persen.

Meski demikian, kata dia, masih terdapat tantangan yang harus dihadapi Kota Salatiga di antaranya persentase luas lahan pertanian pada tahun 2024 khususnya lahan tanaman pangan yang hanya sebesar 514,75 hektare atau 9,76 persen dari luas total Kota Salatiga.

“Begitupun dengan luas lahan pertanian secara keseluruhan hanya seluas 42,88 persen dibanding luas lahan non-pertanian seluas 57,12 persen. Ditambah sektor pertanian yang hanya menyumbang 4,38  persen pada laju pertumbuhan ekonomi Kota Salatiga pada tahun 2024,” jelasnya.

Robby menyebut penduduk yang bekerja di sektor pertanian hanya sebesar 1,4 persen dari seluruh penduduk Kota Salatiga.

Menurutnya, generasi muda kurang berminat dengan sektor pertanian dan rendahnya daya saing hasil pertanian Kota Salatiga juga turut menjadi tantangan tersendiri.

“Meskipun demikian, kami masih memiliki peluang yakni kebijakan Pemkot Salatiga yang mendukung ketahanan pangan. Di mana hal ini selaras dengan kebijakan Provinsi Jateng serta munculnya teknologi pertanian yang meningkatkan daya saing pertanian,” tuturnya.

Ia meyakini bahwa masing-masing kabupaten/kota bahkan provinsi secara keseluruhan pasti memiliki tantangan yang tentu tidak bisa diselesaikan sendiri-sendiri.

“Oleh karena itu saya berharap Musrenbangwil pada hari ini dapat menjadi forum untuk menyelaraskan kebijakan, merumuskan program lintas kabupaten/kota, memperkuat peran pemda dalam memperkuat ketahanan pangan Jateng. Semoga Musrenbangwil hari ini dapat menghasilkan rumusan-rumusan yang aplikatif dan selaras dengan tema pembangunan Jateng tahun 2026 yakni meneguhkan posisi Jateng sebagai penumpu pangan nasional,” imbuhnya.(Ika Tamara / Lingkartv.com)

Artikel Terkait

Back to top button