NewsKesehatanPemerintahan

Program Speling Jateng Jangkau 2 Juta Warga, Terbesar se-Indonesia!

Semarang, Lingkartv.com – Dalam 100 hari kerja Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin, program Dokter Spesialis Keliling atau program Speling menjadi salah satu unggulan pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat desa.

Diluncurkan pada 4 Maret 2025, program ini telah menjangkau sekitar 2 juta warga, menjadikannya capaian tertinggi secara nasional.

Program Speling merupakan layanan jemput bola, di mana tim medis membuka layanan kesehatan langsung di desa-desa, seperti di balai desa, sehingga memudahkan warga untuk melakukan pemeriksaan tanpa harus pergi jauh ke puskesmas atau rumah sakit.

Jenis pemeriksaan yang diberikan antara lain deteksi tuberkulosis (TBC), kanker serviks, kusta, kesehatan jiwa, hingga pemeriksaan ibu hamil.

Sela Karainina Putri, warga Desa Karanggondang Pailus, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara, mengaku terbantu dengan program ini. Ia baru saja memeriksakan kandungannya.

“Jika biasanya di bidan bayar Rp50 ribu, ini gratis. Lumayan bisa ngirit, uangnya bisa digunakan untuk kebutuhan yang lain,” katanya, Sabtu (24/5).

Senada, warga Desa Bulurejo, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Nur Wanti juga memanfaatkan layanan Speling untuk pemeriksaan dini kanker serviks.

“Saya periksa IVA test. Saya cek deteksi dini kanker leher rahim,” tuturnya.

Program Speling Beri Berbagai Keuntungan untuk Masyarakat

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan bahwa program ini memberikan dua keuntungan bagi masyarakat, yakni kemudahan akses karena lokasi dekat tempat tinggal, serta layanan yang bisa diakses cukup dengan membawa KTP.

“Sudah 2 juta (orang) lebih. Ini terbesar se-Indonesia, bahkan Menteri Kesehatan mengapresiasi kegiatan kita. Ini untuk menunjang program pemeriksaan kesehatan gratis, sebagaimana perintah Presiden,” kata Luthfi saat meninjau pelaksanaan Speling di Desa Sampetan, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali.

Pelaksanaan program ini melibatkan dokter spesialis dari tujuh rumah sakit milik Pemprov Jateng, termasuk RSUD Prof. Dr. Margono, RSUD dr. Moewardi, RSUD dr. Adhyatma, RSUD dr. Rehatta, serta tiga RSJD yaitu Amino Gondohutomo, Arif Zainuddin, dan Soedjarwadi.

Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yunita Dyah Suminar menambahkan, program Speling juga menjadi strategi penting untuk menekan angka TBC.

“Harus ditemukan dulu kasus TBC ini. Kemudian keluarga atau orang yang di sekelilingnya juga dicek. Dari satu orang yang sakit, tracing-nya minimal delapan orang. Dari situ akan ketahuan, tertular atau tidak,” jelasnya.

Yunita menyebutkan, Treatment Success Rate (TSR) atau tingkat kesembuhan penderita TBC di Jawa Tengah mencapai 90 persen, atau 9 dari 10 orang berhasil sembuh setelah menjalani pengobatan rutin.

Dalam jangka pendek, Speling menargetkan warga di 70 desa kategori miskin yang tersebar di 35 kabupaten/kota se-Jawa Tengah, khususnya mereka yang berisiko tinggi terhadap TBC, kanker serviks, dan kehamilan berisiko. (HMS – Lingkartv.com)

Artikel Terkait

Back to top button