
Pemprov Jateng Buka Penerbangan Perintis ke Bandara Dewadaru Karimunjawa, Topang Investasi dan Agenda Pariwisata Internasional
Jepara, Lingkartv.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) membuka penerbangan perintis dari Bandara A. Yani Semarang menuju Bandara Dewadaru Karimunjawa, Kabupaten Jepara.
Kebijakan ini untuk menopang investasi dan mendukung agenda pariwisata Karimunjawa International Skydiving and Adventure (KISA) pada 7-11 Mei 2025.
“Pembukaan bandara perintis ini sekaligus untuk menyambut agenda internasional di Karimunjawa itu,” kata Gubernur Jateng Ahmad Luthfi di sela mengecek kondisi Bandara Dewadaru Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Minggu (27/4).
Hadir dalam kegiatan ini Wakil Bupati Jepara M Ibnu Hajar, Kepala Dinas Perhubungan Jepara Ony Sulistyawan, Kepala Disperindag Jepara Zamroni Lestiaza, dan lainnya.
Agenda internasional di Pulau Karimunjawa, yakni KISA pada 7-11 Mei 2025. Agenda besar ini akan diikuti peserta dari hampir 59 negara di dunia. Agenda internasional ini akan menjadi momentum yang tepat untuk mempromosikan Jawa Tengah, karena akan banyak turis mancanegara yang berdatangan.
Selain menargetkan turis mancanegara, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi juga berharap wisatawan domestik akan meningkat.
“Bandara perintis akan menambah daya dukung pariwisata di Jateng. Karimunjawa merupakan pariwisata zona hijau yang sangat menarik bagi wisatawan mancanegara dan domestik,” ucapnya.
Selain Bandara Dewadaru, pihaknya juga akan menjadikan Bandara Ngloram Blora sebagai bandara perintis.
Langkah membuka penerbangan perintis di Jepara dan Blora ini dilakukan setelah Pemprov Jateng berhasil mengembalikan status Bandara Ahmad Yani Semarang menjadi bandara internasional.
“(Status internasional) ini secara langsung akan menyiapkan Jateng sebagai pintu gerbang investasi dan pariwisata,” ujarnya.
Dia juga memerintahkan pada Dinas Perhubungan agar segera berkomunikasi terkait shift penerbangan, yakni pesawat dari mana dan tujuan ke negara mana.
Sebelumnya, per 25 April 2025, Bandara Ahmad Yani Semarang kembali berstatus menjadi bandara internasional. Penetapan status ini tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 26 tahun 2025.
“Alhamdulillah, sesuai Keputusan Menhub statusnya sudah internasional. Ini berkat kerja keras semua stakeholder,” kata Ahmad Luthfi.
Sejak masa kampanye Pilkada 2024, Ahmad Luthfi sudah menjadikan peningkatan status Bandara Jenderal Ahmad Yani tersebut menjadi prioritas. Ia mengetahui jika setahun lalu, status Bandara Jenderal Ahmad Yani sebagai Bandara Internasional, dicabut melalui Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 31 tahun 2024. Maka begitu terpilih, ia bersama Gus Yasin langsung tancap gas.
Menurutnya, upaya yang dilakukan telah berulang kali. Pemprov Jateng telah tiga kali melayangkan surat ke Kementerian Perhubungan, untuk memohon dukungan penetapan Bandara Jenderal Ahmad Yani sebagai bandara internasional.
Surat terakhir tertanggal 8 April 2025, dan akhirnya mendapat persetujuan. Tak hanya berkomunikasi dengan Kementerian, Ahmad Luthfi juga melakukan komunikasi pada instansi terkait lain, salah satunya Airnav Cabang Semarang.
Status internasional itu, kata Luthfi, begitu strategis bagi Jawa Tengah. Dengan kembalinya status sebagai bandara internasional, maka memberi kemudahan akses kepada investor yang berinvestasi di Jateng dan meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara. Sehingga, berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah dan nasional.
Dengan status internasional tersebut, bebernya, PT Angkasa Pura Indonesia-Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang sudah komunikasi dengan Maskapai Air Asia, untuk mempersiapkan pembukaan rute internasional.
Maskapai Air Asia sudah memberikan respons positif. Berdasarkan kajian PT Angkasa Pura Indonesia, rute untuk Maskapai Air Asia adalah Singapura dan Malaysia.
Ditambahkan, PT Angkasa Pura Indonesia-Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang juga akan memberikan penawaran rute internasional, kepada Maskapai Scoot dan Malindo.
Luthfi berharap keberadaan bandara internasional tersebut menjadi daya ungkit perekonomian Jateng. “Tingkatkan daya ungkit perekonomian, dan tentu mampu menyejahterakan masyarakat Jawa Tengah,” tegasnya.