NewsPemerintahan

Sinergi 2 Lembaga: Pemprov Jateng-BI Pulihkan Sawah Terdampak Banjir di Grobogan dan Demak

Sawah di Demak Terdampak Banjir

SEMARANG, Lingkartv.com – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) bersinergi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jateng, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), dan berbagai pihak terkait untuk memulihkan sawah yang terdampak banjir di Tegowanu, Kabupaten Grobogan, dan Karangtengah, Kabupaten Demak.

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menyebutkan sawah terdampak banjir di Demak mencapai 787 hektare dan di Grobogan 252 hektare.

“Jateng merupakan salah satu lumbung padi nasional dengan Demak dan Grobogan termasuk dalam lima besar daerah sentra padi terbesar di provinsi tersebut,” katanya di Demak, Kamis (3/7).

Ia menjelaskan total produksi padi Jateng pada 2024 sebesar 8.891.297 ton gabah kering giling (GKG), memberikan kontribusi nasional terbesar kedua sebesar 16,73 persen setelah Jawa Timur. Demak dan Grobogan masing-masing memiliki pangsa 7,89 persen dan 10,12 persen dari produksi padi Jateng.

Namun, kedua daerah tersebut menghadapi tantangan akibat banjir sebagai dampak curah hujan tinggi dan sedimentasi di saluran irigasi pada semester I 2025.

Pemprov Jateng & BI Dukung Benih, Sarana, dan Percepatan Normalisasi

Pelaksana Harian Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jateng, Nita Rachmenia.

Pelaksana Harian Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jateng, Nita Rachmenia, menegaskan perlunya sinergi semua pihak agar ketahanan pangan tetap terjaga.

Sebagai komitmen menjaga stabilitas harga, BI memberikan dukungan sarana dan prasarana pertanian, pelatihan teknis normalisasi lahan sawah, dan revitalisasi saluran irigasi.

Untuk Grobogan, Kementerian Pertanian telah mendistribusikan 13.625 kilogram benih padi bagi 545 hektare lahan. KPwBI Jateng menambah dukungan berupa pompa air, rice transplanter, dan rumah burung hantu (Rubuha).

Sementara di Demak, 28.450 kilogram benih dialokasikan Kementan untuk 1.138 hektare sawah dan KPwBI Jateng memberikan dukungan pemulihan produksi di Desa Wonokerto, pelatihan teknis pascabanjir, serta penambahan Rubuha.

BBWS Pemali-Juana juga menurunkan alat berat untuk pengerukan sedimen, didukung gotong royong padat karya masyarakat sekitar menata ulang infrastruktur irigasi dan jalan usaha tani.

“Dengan semangat gotong royong dan sinergi seluruh pemangku kepentingan akan menjaga pasokan beras di Kabupaten Grobogan dan Demak, menjaga kestabilan harga pangan pokok, dan menyejahterakan petani serta menggerakkan roda perekonomian daerah,” katanya. (*)

Sumber: Antara

Editor: Luthfia Khoirun Nisa’

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari lingkartv.com

Artikel Terkait

Back to top button