PemerintahanInfrastruktur

Musrenbangwil, Bupati Semarang Ngesti Nugroho Usulkan Perbaikan Daerah Irigasi

Kab. Semarang, Lingkartv.comBupati Semarang Ngesti Nugroho memaparkan sejumlah permasalahan yang terjadi di wilayahnya dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) Eks Karesidenan Semarang Tahun 2025 yang digelar di Kota Salatiga, Jawa Tengah pada Selasa (22/4).

“Yang pertama, terkait dengan ketahanan pangan Kabupaten Semarang bahwa luas sawah kami ada sekitar 19.520 hektare, kemudian produktivitas panen tahun 2024 ada 39.490 ton. Total produksi ada 248.155 ton gabah kering panen. Kemudian saat ini Kabupaten Semarang surplus beras sekitar 73 ton di tahun 2024,” ujar Ngesti.

Ia menjelaskan saat ini banyak Daerah Irigasi (DI) yang rusak. Dalam rangka untuk optimalisasi produktivitas hasil pertanian, pihaknya mengusulkan perbaikan terkait dengan DI yang rusak.

Kemudian, lanjut dia, kondisi pertanian di Kabupaten Semarang saat ini sedang prihatin karena serangan hama tikus.

“Pada beberapa waktu yang lalu kami, Forkopimda Kabupaten Semarang gropyokan tikus. Satu hari di lima kecamatan mendapatan 4.306 tikus. Lahan yang rusak diserang tikus hasil identifikasi ada totalnya 353 hekatre. Ini nanti yang akan memengaruhi hasil produktivitas pertanian kita di tahun 2025,” ucap Ngesti.

Demi mengatasi hal tersebut, pihaknya bersama Dinas Pertanian Kabupaten Semarang memberikan bantuan benih padi, pupuk, pestisida, dan rumah burung hantu dengan alokasi sekitar 500 hektare.  

“Kami juga punya progam yang berkelanjutan terkait beras organik di Kabupaten Semarang, ada sekitar 153 hektare dan ini akan kami kembangkan di tahun 2025 bisa mendapat 500 hektare untuk beras organik. Kami bekerja sama dengan salah satu kelompok tani yang ada di Kecamatan Susukan, Al Barokah yang hasil produksinya juga diekspor ke luar negeri. Kami mohon dukungan dan bantuan dari Bapak Gubernur Jateng,” jelasnya.

Selain masalah pertanian, Ngesti juga memaparkan kondisi persampahan di Kabupaten Semarang.

Ia menyebut Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Blondo di Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang sudah diperluas menjadi sekitar 10 hektare menggunakan anggaran Rp20,4 miliar.

“Tapi di satu sisi karena sampahnya setiap hari menumpuk dan potensinya 520 ton, yang saat ini masuk ke TPA Blondo kurang lebih 220 ton. Jadi masih ada 300 ton yang saat ini menyebar di wilayah Kabupaten Semarang. Kalau kami izin misal bisa dikirim ke Kota Salatiga, karena yang wilayah selatan ini juga tengah-tengahnya di Kota Salatiga. Harapannya kami nanti ada kerja sama antara Pemkot Salatiga dengan Pemkab Semarang dalam rangka menyelesaikan masalah sampah,” tuturnya.

Lebih lanjut, Ngesti berharap TPA Blondo jangan sampai ditutup karena akan menimbulkan permasalahan baru. “Kami berharap ada fasilitasi dari Pak Gubernur terkait permasalahan sampah. Mungkin bisa kerja sama dengan PT Semen yang ada di Grobogan nanti diolah jadi RDF (Refuse Derived Fuel) terkait dengan permasalahan sampah bisa selesai secara tuntas,” ujarnya. (Ika Tamara / Lingkartv.com)

Artikel Terkait

Back to top button