
Peningkatan Pemberdayaan Perempuan, Atik Sudewo Prihatin Masih Banyak Anak Tidak Sekolah di Pati
PATI, Lingkartv.com – Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DINSOSP3AKB) Kabupaten Pati menggelar Sosialisasi Peningkatan Pemberdayaan Perempuan pada Kamis, 5 Juni 2025, bertempat di Ruang Kembang Joyo Setda Kabupaten Pati.
Kegiatan ini mengusung tema pemberdayaan perempuan di berbagai sektor strategis seperti ekonomi, sosial, digital, hukum, kesehatan, dan pendidikan.
Hadir sebagai narasumber utama, dr. Atik Kusdarwati Sudewo selaku Ketua TP PKK Kabupaten Pati, menyampaikan pentingnya perempuan mengambil peran aktif dalam pembangunan daerah.
Dalam sambutannya, Kepala DINSOSP3AKB Kabupaten Pati yang diwakili oleh Sekdin Hartotok, menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari upaya penguatan peran perempuan dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Acara ini diikuti oleh 30 peserta dari berbagai unsur, antara lain perwakilan organisasi perempuan, pelaku usaha perempuan, lembaga swadaya masyarakat, serta jurnalis perempuan. Turut hadir pula ketua organisasi perempuan dari TP PKK, Dharma Wanita Persatuan, Bhayangkari, Persit, Muslimat NU, Fatayat NU, Aisyiyah, Salimah, hingga IWAPI.
Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya kesetaraan gender dan mendorong partisipasi aktif perempuan dalam berbagai bidang kehidupan. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi bagian dari Program Perlindungan Perempuan tahun 2025.
Dalam paparannya, Atik Sudewo menekankan pentingnya peran perempuan dalam mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Pati. Ia pun sempat menyayangkan, tingginya angka anak putus sekolah di
“Ini ada data, anak tidak sekolah 6.967. Ini kalau kita di Pati, ada 406 desa. Rata-rata, 17 satu desa yang tidak sekolah. Ini nomor satu di Keresidenan Pati,” paparnya.
Ia mengaku pusing dan prihatin ketika mengetahui hal itu. Karena itu, ia mendorong peran aktif perempuan untuk menyadarkan pentingnya pendidikan dalam memutus rantai kemiskinan.
Terlebih, Bupati Pati Sudewo memiliki perhatian tinggi untuk mendorong mutu pendidikan di Kabupaten Pati. Demi menekan anak putus sekolah karena faktor ekonomi, Bupati juga meluncurkan program beasiswa bagi anak tidak mampu.
“Ini bapak bupati baru ada program-program pendidikan. Mudah-mudahan ini teratasi,” lanjutnya.
Selain itu Atik Sudewo juga menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi digital oleh perempuan sebagai sarana pemberdayaan ekonomi serta akses terhadap pendidikan dan kesehatan. Namun, ia mengingatkan, bahwa anak-anak harus dibatasi dalam penggunaan gadget. Hal itu juga untuk mendorong anak rajin belajar dan akhirnya tercipta generasi unggul yang adaptif.
DINSOSP3AKB berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah konkret dalam menciptakan lingkungan yang inklusif, aman, dan mendukung perempuan untuk tumbuh serta berkontribusi aktif dalam pembangunan daerah. (Nailin RA / Lingkartv.com)