
TEMANGGUNG, Lingkartv.com – Pemerintah Kabupaten Temanggung terus mengembangkan program pengelolaan sampah berbasis ekonomi yang tidak hanya membantu mengatasi permasalahan lingkungan, tetapi juga berpotensi menjadi sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat. Hal ini disampaikan Wakil Bupati Temanggung, Nadia Muna, saat menerima kunjungan kerja Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela, di Tempat Pengelohan Sampah Reduce, Reuse, dan Recycle (TPS3R), Desa Tanurejo, Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung.
“Jika pengelolaan sampah dengan baik, ternyata dapat menghasilkan uang untuk menambah penghasilan keluarga,” kata Wabup Nadia Muna di Temanggung, Kamis (26/6)
TPS3R Tanurejo Hasilkan Kompos Bernilai Ekonomi
Program TPS3R di Desa Tanurejo telah berjalan sejak 2016 dengan berbagai tantangan. Namun, kini tempat pengelohan sampah ini sudah berhasil mengolah hampir satu ton sampah setiap minggunya. Dari sampah yang terkumpul, sebagian besar diolah menjadi pupuk kompos yang tidak hanya dimanfaatkan sendiri oleh warga, tetapi juga dijual ke masyarakat luar desa.
Sekretaris TPS3R Berkah Mandiri Desa Tanurejo, Tanti Rahman, mengungkapkan bahwa produksi kompos di tempat ini mencapai sekitar 60 karung ukuran 25 kilogram setiap bulannya. Pupuk organik ini diolah dari sampah rumah tangga yang dikumpulkan warga lalu difermentasi hingga menjadi kompos siap pakai.
“Dalam satu minggu, kami bisa mengolah hampir satu ton sampah,” ungkap Tanti.
Ia menambahkan, kompos hasil olahan TPS3R Berkah Mandiri dijual dengan harga Rp25.000 per karung ukuran 25 kilogram. Kompos ini banyak dimanfaatkan untuk menyuburkan tanaman cabai, kobis, hingga tembakau yang merupakan komoditas andalan Temanggung.
“Kami berjuang sejak 2016 untuk TPS3R ini dan sekarang sudah punya produk kompos yang kami salurkan ke masyarakat. Ada juga yang membeli,” tambah Tanti Rahman.
Menurutnya, keberhasilan TPS3R ini tidak lepas dari kerja sama antara pemerintah desa, kelompok masyarakat, dan dukungan Pemerintah Kabupaten Temanggung yang terus memberikan pendampingan. Ia berharap pengelolaan sampah berbasis ekonomi seperti ini bisa diterapkan di lebih banyak desa untuk membantu meningkatkan kesejahteraan warga.
Wagub Lampung Apresiasi Kemandirian Pengelolaan Sampah Tanurejo
Kunjungan Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela, ke Desa Tanurejo sendiri bertujuan mempelajari sistem pengelolaan sampah di Temanggung yang dinilai sudah mandiri, efektif, dan memiliki nilai ekonomi.
Pada kesempatan tersebut, Jihan Nurlela menyampaikan apresiasi atas keberhasilan warga Desa Tanurejo yang mampu mengelola sampah rumah tangga menjadi produk bernilai jual.
“Saya belajar di Temanggung karena di desa ini sudah memiliki kemandirian pengelolaan sampah,” ujarnya.
Wagub Jihan meihat secara langsung bagaimana sampah rumah tangga yang biasanya hanya menjadi sumber masalah, dapat diolah menjadi produk kompos yang bermanfaat untuk pertanian. Ia berharap pengalaman dari Desa Tanurejo dapat menajdi inspirasi bagi pengembangan program serupa di Provinsi Lampung.
Pengelolaan sampah berbasis ekonomi yang dilakukan warga Desa Tanurejo juga diharapkan menjadi salah satu solusi dalam mengurangi ketergantungan terhadap Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan mengurangi volume sampah yang dibuang ke lingkungan.
Selain itu, Wakil Bupati Nadia Muna menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam memilah sampah sejak dari rumah tangga krena keberhasilan pengelohan sampah di tingkat desa sangat bergantung pada kedisiplinan warga dalam memilah sampah organik dan anorganik.
Pemkab Temanggung berkomitmen untuk terus mengembangkan pengelolaan sampah berbasis ekonomi ke lebih banyak desa sehingga tidak hanya berdampak positif pada lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat. (*)
Sumber: Antara
Editor: Luthfia Khoirun Nisa’