
Musrenbangwil Eks Karesidenan Semarang, Gubernur Jateng: Selaras dengan Cita-Cita Pemerintah Pusat
SALATIGA, Lingkartv.com – Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menghadiri kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) Eks Karesidenan Semarang Tahun 2025 yang digelar di Kota Salatiga, Jawa Tengah, Selasa (22/4).
Dengan mengusung tema “Meneguhkan Posisi Jawa Tengah Sebagai Lumbung Pangan Nasional”, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menekankan pentingnya Musrenbangwil sebagai proses perencanaan pembangunan yang berbasis dari bawah ke atas (bottom-up). Mulai dari desa hingga ke tingkat provinsi.
Ia menjelaskan bahwa Musrenbangwil merupakan wadah strategis untuk merumuskan solusi dari berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat. Terutama dalam upaya memperkuat ketahanan pangan.
“Provinsi sebagai koordinator pengawasan harus selaras dengan cita-cita pemerintah pusat, yaitu memiliki kedaulatan pangan sebagai tulang punggung negara berdaulat,” ujarnya.
Luthfi juga menegaskan bahwa Jateng telah menetapkan swasembada pangan sebagai prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan saat ini menduduki peringkat kedua nasional setelah Jawa Timur dalam hal kontribusi pangan.
“Sebenarnya kita tidak kalah dengan Jawa Timur. Saat hasil panen kita melimpah, harusnya kita bisa menjaga agar distribusinya tetap di Jawa Tengah. Saya bahkan menegur Bulog Provinsi karena ada hasil panen kita yang justru dikirim ke luar daerah,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa pada tahun 2024, Jawa Tengah dengan luas lahan 1,5 juta hektare sukses menghasilkan panen sebesar 2,8 juta ton atau 16,8 persen dari total produksi nasional.
“Tahun ini dari Januari hingga April 2025, kita sudah menghasilkan 4,9 juta ton. Ini menunjukkan bahwa target 11 juta ton secara nasional pada 2026 sangat mungkin tercapai,” ucapnya dengan optimis.
Tak hanya itu, ia juga mengingatkan pentingnya menyatukan langkah antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota. Terutama dalam hal pembangunan infrastruktur pendukung ketahanan pangan.
“Tidak boleh membangun infrastruktur sesuka hati. Harus bersama-sama agar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kita di semua level bisa bekerja secara terintegrasi,” tuturnya.
Ia berharap Musrenbang kali ini dapat menjadi forum yang efektif dalam menyusun rencana pembangunan tahun 2026.
“Kesempatan ini harus kita manfaatkan agar program nasional bisa terkolaborasi dengan baik hingga ke tingkat desa,” imbuhnya.
Sebagai informasi, Musrenbangwil Eks Karesidenan turut dihadiri enam kepala daerah yaitu Wali Kota Salatiga Robby Hernawan, Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti, Bupati Semarang Ngesti Nugraha, Bupati Demak Eisti’anah, Bupati Grobogan Setyo Hadi, dan Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari. (Rizky Syahrul / Lingkartv.com)