
Balik Rantau Gratis 2025: Pemprov Jateng Fasilitasi 3.500 Perantau Pulang ke Jakarta dan Bandung
Semarang, Lingkartv.com – Sebanyak 3.500 lebih warga Jawa Tengah diberangkatkan dalam program Balik Rantau Gratis 2025 yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Pelepasan dilakukan Gubernur Jateng Ahmad Luthfi di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, serta secara daring melalui Zoom Meeting dari beberapa titik pemberangkatan lainnya, Kamis (10/4).
Program ini memberikan layanan transportasi gratis bagi para perantau dari berbagai daerah di Jateng yang bekerja di sektor informal seperti buruh pabrik, pedagang asongan, asisten rumah tangga, dan pekerja lepas lainnya.
Gubernur Luthfi menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya sebatas penyediaan moda transportasi, tetapi juga bentuk nyata kepedulian dari pemerintah provinsi, kabupaten/kota, dan berbagai pihak terhadap masyarakat.
“Ini tidak hanya mengantarkan masyarakat yang mudik, tapi juga bentuk kepedulian pemprov, kabupaten dan kota, untuk memberikan sedikit keringanan bagi masyarakat yang bekerja di sektor informal,” ujar Luthfi.
Ia juga menambahkan, moda transportasi selain bus, seperti kereta api, disiapkan dalam program balik rantau ini untuk tujuan ke Jakarta. Program dilaksanakan beberapa hari setelah masa puncak arus balik, untuk mencegah kepadatan lalu lintas di wilayah Jateng yang menjadi jalur utama pemudik.
“Pesertanya sangat luar biasa memanfaatkan arus balik ini, tidak membayar sekecil apa pun karena sangune sudah habis,” tambahnya.
Salah satu peserta asal Boyolali, Mujiono, menyatakan sangat terbantu dengan adanya program ini. Menurutnya, biaya perjalanan pulang ke perantauan saat lebaran biasanya sangat tinggi.
“Saya empat orang, kalau beli tiket naiknya dua kali lipat. Sekitar Rp250 ribu, sekarang bisa sampai Rp500 ribu per orang. Tentu menghemat. Saya ucapkan terima kasih kepada Pemprov,” ujar pria 43 tahun ini.
Mujiono mengaku mendaftar secara online dan bersyukur berhasil lolos. Uang yang tadinya harus digunakan untuk tiket, kini bisa dipakai untuk kebutuhan lebaran, seperti membantu orang tua dan keponakan.
“Harapannya untuk Pemprov Jateng, saya ucapkan terima kasih sekali. Semoga tahun depan ditambah armadanya buat balik rantau,” imbuhnya.
Tari, peserta asal Sragen yang merantau ke Balaraja, Tangerang, juga merasakan manfaat besar program ini.
“Bermanfaat sekali kegiatan ini dan bisa hemat. Beli tiket bisa Rp3 juta PP. Ini bisa hemat. Tujuan saya Balaraja Tangerang. Kerja admin. Banyak biaya yang harus dikeluarkan kalau tidak gratis,” katanya.
“Terima kasih Pemprov Jateng, Gubernur Jateng. Terima kasih mudik gratis. Semoga ke depannya ada lagi mudik gratisnya,” tambah Tari.
Seorang lansia berusia 90 tahun, Sarinem, ikut dalam program ini bersama anaknya, Ningsih (56). Mereka mengaku lega dan senang bisa kembali ke perantauan tanpa biaya.
“Senang karena bisa balik gratis. Kantong sudah kosong. Kalau tidak gratis, bayar tiket bus Rp500 ribu–Rp600 ribu. Juga bisa buat bayar SPP sekolah,” tutur Ningsih di dalam bus.
Kepala Dinas Perhubungan Jateng, Henggar Budi Anggoro, merinci total 3.500 peserta diberangkatkan menggunakan puluhan bus dari sejumlah titik.
Di antaranya, dari Asrama Haji Donohudan dan titik satelit Sragen, Karanganyar, Wonogiri, dan Klaten sebanyak 35 bus dengan kapasitas 1.750 penumpang. Selain itu, dari Pekalongan, Banyumas, Blora, Pati, dan Temanggung diberangkatkan 36 bus lainnya dengan kapasitas total 1.400 penumpang.
Tambahan delapan bus disiapkan untuk rute ke Bandung, termasuk dari Cilacap dan Donohudan, Boyolali.
Program ini terselenggara berkat dukungan dari Wakil Gubernur, Forum BUMD & BPR BKK se-Jateng, sejumlah rumah sakit milik daerah, PT Bank Jateng, Baznas, serta beberapa pemkab/pemkot.
Ke depan, Gubernur Luthfi berharap armada program balik rantau dapat ditambah dan dikelola lebih tertib agar semakin banyak warga merasakan manfaatnya. (HMS – Lingkartv.com)