
Nangis Haru, Gus Miftah Kunjungi Guru Madin di Demak dan Serahkan Bantuan
Demak, Lingkartv.com – Pendakwah Miftah Maulana Habiburrohman atau Gus Miftah mengunjungi langsung kediaman Ahmad Zuhdi, seorang guru Madrasah Diniyah (Madin) di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, pada Sabtu (19/7) pagi. Kunjungan ini sebagai bentuk keprihatinan atas dugaan kriminalisasi terhadap Guru Zuhdi yang sebelumnya diminta membayar denda hingga Rp 25 juta oleh orang tua murid.
Kasus ini menyita perhatian publik setelah videonya viral di media sosial, bahkan sampai terdengar hingga ke lingkaran istana kepresidenan.
Gus Miftah mengatakan, sebelum berkunjung ke rumah Guru Zuhdi, dirinya lebih dulu berkomunikasi dengan Sekretaris Kabinet (Seskab) Letkol Teddy Indra Wijaya.
“Beliau bilang ‘nggih segera diselesaikan’. Lha ini menunjukkan bahwa presiden kita sangat fokus terhadap masalah-masalah sosial yang ada di masyarakat, meski ini inisiatif saya pribadi namun saya ijin terlebih dahulu,” ujar Gus Miftah.
Ia juga menyampaikan keprihatinannya karena mengetahui rendahnya kesejahteraan guru madin yang tidak sebanding dengan pengabdian mereka.
“Setelah saya melihat viralnya video ini, saya sangat prihatin sekali, karena bapak saya dulu juga sebagai guru madin, saya juga punya pengalaman menjadi guru madin. Artinya saya sangat merasakan betul ini,“ ungkapnya sambil meneteskan air mata.
“Sebab, gaji guru ngaji tak sebanding dengan pengabdian mereka untuk mencerdaskan anak-anak kita. Namun demikian, guru madin ini dianggap remeh sekali, dan tidak ada nilainya, padahal mereka adalah sosok yang sangat mulia,” lanjutnya.
Gus Miftah Beri Bantuan Uang Tunai Rp 25 Juta
Dalam kunjungan itu, Gus Miftah menyerahkan bantuan berupa uang tunai sebesar Rp 25 juta, meski jumlah denda yang diminta orang tua murid adalah Rp 12,5 juta. Selain itu, ia juga memberikan satu unit sepeda motor Honda Beat dan memberangkatkan Guru Zuhdi beserta istrinya untuk umroh.
“Ini tanda cinta saya kepada Pak Zuhdi. Saya terenyuh mendengar beliau harus naik motor ke lokasi ngajar dengan sarana seadanya. Saya kebetulan lewat dealer, saya beli motor untuk beliau. Dari awal saya sudah niatkan, kalau melihat beliau dituntut hingga Rp 25 juta pada awalnya, namun menjadi Rp 12,5 juta, tapi dari awal saya sudah niatkan itu nanti yang ganti saya sebesar Rp 25 juta. Kemudian Insyaallah dalam waktu dekat ini kita berangkatkan umroh,” jelas Gus Miftah.
Menanggapi bantuan dari berbagai pihak, Ahmad Zuhdi menyampaikan rasa syukurnya atas perhatian dan kepedulian yang diberikan.
“Alhamdulillah saya sangat bersyukur dan terima kasih atas semangat dan kepedulian yang diberikan kepada saya. Saya hanya bisa bersyukur,” ujarnya. (M. Burhanudin Aslam – Lingkartv.com)