
Kantor Gubernur Jateng Dijadikan Rumah Rakyat, Warga Boleh Wadul Langsung ke Ahmad Luthfi-Taj Yasin
Semarang, Lingkartv.com – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi didampingi Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen, dan Sekretaris Daerah (Sekda) Sumarno, meresmikan Kantor Gubernur Rumah Rakyat dan Program Beasiswa Luar Negeri di kompleks kantor Gubernur Jateng, Semarang, Senin (5/5). Keberadaan Kantor Gubernur Rumah Rakyat, menjadi tempat masyarakat menyampaikan permasalahannya.
“Kantor gubernur ini tidak hanya tempat kerja saya gubernur, wakil gubernur, Pak Sekda. tetapi rumah ini kita gunakan, kantor ini kita gunakan untuk melakukan komunikasi dua arah, brainstorming, dengan membuka ruang bagi masyarakat kita untuk datang, dengan mengadukan segala permasalahan-permasalahan ada di wilayah,” kata Ahmad Luthfi.
Menurutnya, Kantor Gubernur Rumah Rakyat ini akan menerima masyarakat sesuai dengan topik yang nanti ditentukan. Contoh, hari ini topik tentang pendidikan. Maka masyarakat terkait guru, siswa, orang tua, dan siapa pun, boleh mengadu tentang permasalahan-permasalahan.
Kemudian, imbuh Luthfi, hari berikutnya bisa nelayan, petani, dan apa pun, dengan dinas atau Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dengan pelayanan publik, yang mana ruangnya dibuka di Kantor Gubernur Rumah Rakyat. Bagi daerah yang wilayahnya jauh dari kantor gubernur, bisa di masing-masing Bakorwil yang sudah disiapkan.
“Contoh misalkan Eks Keresidenan Solo Raya, yang Sragen, kemudian yang Karanganyar, kemudian Wonogiri, dia tidak perlu datang ke sini terlalu jauh, dia cukup di Bakorwil yang fungsinya sama,” jelasnya.
Hal itu juga berlaku seperti di Eks Keresidenan Pati, Pekalongan, Banyumas, dan daerah lain yang ada Bakorwilnya. Luthfi menyampaikan, Bakorwil juga sebagai kepanjangtanganan pemprov, untuk memberikan pelayanan publik kepada masyarakat yang mengadu.
“Ini bentuk-bentuk daripada keterbukaan kita, dalam rangka pelayanan publik. Sekaligus sebagai balancing, koreksi bagi kita, terkait dengan unsur pelayanan ASN di tempat kita,” ujarnya.
Selain itu, terang dia, ada juga website untuk mengadu terkait masalah yang ada 1×24 jam. Sehingga masyarakat boleh mengadu kepada OPD atau dinas terkait, yang sudah dibekali 1×24 jam untuk masyarakat mengadu, berikut solusinya.
“Nah ini yang perlu masyarakat kita, artinya button up permasalahan sosial di Jawa Tengah harus bisa di-cover oleh pejabat-pejabat kita. Dari mulai gubernur, wakil gubernur, sekda, OPD yang lain. Termasuk, mungkin nanti akan segera kita linierkan dengan para bupati/ wali kota di wilayah kita,” jelas Luthfi.
Oleh karena itu, masyarakat siapa pun boleh mengadu langsung, untuk datang ke kantor Gubernur.
“Sehingga tidak ada celah bagi masyarakat kita, yang mempunyai problem solving di wilayah,” imbuh Luthfi.
Pada kesempatan yang sama, diketahui sebanyak 100 orang lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Jateng akan diberangkatkan pemerintah provinsi setempat untuk berkuliah ke 18 universitas pilihan di Korea Selatan (Korsel).
“Kami akan buka beasiswa kuliah ke luar negeri. Kami berangkatkan 100 mahasiswa ke Korea Selatan,” kata Gubernur Jateng Ahmad Luthfi saat dialog di Rumah Rakyat, Kantor Gubernur Jateng, Senin (5/5).
Pembukaan kesempatan untuk kuliah ke Korsel itu adalah tindak lanjut dari kerja sama sister province dengan Chungcheongbuk-Do dan dukungan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Negeri Ginseng.
Pada tahun ini, kata dia, program beasiswa ke Korsel tersebut masih dalam tahap seleksi dan sejauh ini ada sekitar 800 pendaftar yang berminat mengikuti program tersebut.
Setelah terpilih 100 orang, lanjutnya, nanti akan diberikan pelatihan bahasa, budaya, dan perilaku sesuai negara tujuan yang akan dilakukan selama enam bulan sebelum diberangkatkan pada awal 2026.
Adapun pengawasan terhadap penerima beasiswa saat berada di Korsel akan dilakukan secara bersama-sama antara KBRI dan Pemprov Jateng.
Menurut dia, program beasiswa ke luar negeri tersebut merupakan salah satu upaya untuk mengentaskan kemiskinan di Jateng, mengingat salah satu faktor yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat adalah layanan dasar pendidikan.
“Jadi, tidak tidak cukup sandang, pangan, dan papan. Tetapi paling penting adalah pendidikan. Ia harus cerdas dan pintar sehingga bisa mengangkat kesejahteraan keluarga,” jelasnya. Selain Korsel, Luthfi juga membidik negara tujuan lainnya, seperti Jerman, Turki, Mesir, dan China. Proyeksi kerja sama dengan sejumlah negara tersebut juga sedang digodok. (HMS – Lingkartv.com)