NewsEkonomiPemerintahan

Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Perluas Toko TPID, Senjata Baru Tekan Inflasi

Semarang, Lingkartv.com – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi menegaskan pentingnya langkah konkret dan sinergis dalam pengendalian inflasi. Terutama melalui optimalisasi distribusi komoditas unggulan dari daerah penghasil ke wilayah lain.

Ia mengatakan bahwa Provinsi Jawa Tengah memiliki potensi besar dalam produksi pangan strategis yang bisa dimaksimalkan untuk mengendalikan inflasi. 

“Taruh misal beras di Klaten, bawang merah di Brebes, cabai di Temanggung dan Rembang. Ini harus didorong agar menyuplai wilayah lain, sehingga tidak terjadi lonjakan harga,” kata Gubernur dalam acara High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bertema “Memperkuat Sinergi Pengendalian Inflasi Guna Mendukung Stabilitas Harga”, di Semarang, Rabu (16/7).  

Data per 8 Juli 2025 mencatat harga beras medium di Jateng rata-rata mencapai Rp13.565 per kilogram, melampaui Harga Acuan Penjualan (HAP) sebesar Rp12.500.

Bahkan di Kota Semarang dan Kota Pekalongan, harga beras tembus Rp14.750 per kilogram. Kenaikan ini sejalan dengan meningkatnya harga Gabah Kering Panen (GKP) dari Rp6.415 menjadi Rp6.693.

Menanggapi kondisi tersebut, Pemprov Jateng telah menggelar operasi pasar dan mendirikan Toko Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di 11 kabupaten/kota.

“Saya sudah instruksikan agar kabupaten/kota lain juga mendirikan Toko TPID,” ucap Gubernur Jateng Ahmad Luthfi.

Selain intervensi jangka pendek, kata dia, Pemprov Jateng juga mendorong penguatan kemitraan melalui skema champion komoditas.

Ahmad Luthfi: Ekosistem Ekonomi Digital Harus Dibangun

Saat ini telah terjalin kemitraan dengan luasan tanam cabai mencapai 300 hektare, serta melibatkan 15 mitra champion. Di sisi kelembagaan, penguatan dilakukan melalui pembentukan 29 Badan Usaha Milik Petani dan Koperasi Pangan “Merah Putih” yang menjadi ujung tombak distribusi.

Luthfi menegaskan bahwa strategi pengendalian inflasi harus dijalankan melalui dua arah kebijakan.

“Jangka pendek dilakukan dengan optimalisasi pasokan dan distribusi pangan. Sementara jangka panjang harus dibangun ekosistem ekonomi digital, penguatan data pangan, dan pendirian good hub modern lengkap dengan cold storage,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra menyebut, inflasi Jateng pada Juni 2025 tercatat sebesar 0,24 persen (month-to-month). Adapun komoditas beras, cabai rawit, bawang merah, daging ayam ras, dan telur ayam ras menjadi penyumbang utama inflasi.

Dia menyatakan dukungan penuh terhadap langkah-langkah yang diupayakan Gubernur Ahmad Luthfi, dalam rangka pengendalian inflasi tersebut.

“Kita akan fokus pada pengendalian harga bahan pokok penting. Jawa Tengah sudah berhasil di 11 kabupaten/kota, dan Pak Gubernur sudah meminta agar kabupaten/kota lain mengikuti,” kata Rahmat. (Lingkar Media Network – Lingkartv.com)

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari lingkartv.com

Artikel Terkait

Back to top button