
Pertemuan dengan Menhub dan AHY Deadlock, Sopir Truk Ancam Mogok Nasional
Jakarta, Lingkartv.com – Para sopir truk yang masih bertahan di Monas, Jakarta Pusat, Rabu (2/7) mengancam mogok nasional jika hingga jam 16.00 WIB tidak ditemui Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono serta Menhub Dudy Purwagandhi.
Pihaknya berharap, AHY dan Menhub dapat memberikan solusi terhadap keresahan para sopir truk ODOL.
“Kalau dua menteri tidak mau menemui kami, kawan-kawan bersepakat untuk melakukan aksi mogok nasional,” kata Presiden Konfederasi Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) Irham Ali Saifuddin di Jakarta, Rabu (2/7).
Ia menjelaskan bahwa pernyataan Menteri AHY terkait kendaraan truk Over Dimension Over Loading (ODOL) telah berdampak luas bagi para sopir truk.
Irham mengatakan bahwa “zero ODOL” jangan hanya dipahami sebagai kemauan dari para pengemudi. “Zero ODOL” kalau diterapkan dengan gegabah berdampak pada harga-harga kebutuhan pokok akan naik.
“Sampai jam 4 sore ini tidak ditemui, kami akan melakukan aksi yang lebih besar,” tegasnya.
Sebelumnya, Irham menyatakan bahwa pertemuan perwakilan sopir truk dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tidak menemui titik temu atau “deadlock”.
“Kami masih akan bertahan di sini,” kata Irham.
Perwakilan massa aksi yang berjumlah 12 orang sempat bertemu dengan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Aan Suhanan dan sejumlah pejabat lainnya.
Pertemuan itu berlangsung sekitar satu setengah jam dan selama itu tidak membuahkan hasil apapun alias “deadlock”.
“Jadi pertemuan tadi dengan perwakilan dari Kemenko Infrastruktur dan Kementerian Perhubungan ‘deadlock’,” ujarnya.
Setelah pertemuan tersebut tidak membuahkan hasil, perwakilan massa aksi kembali ke barisan untuk melangsungkan aksi yang berpusat di Jalan Merdeka Selatan.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Aan Suhanan menerima dan berdiskusi dengan perwakilan sopir truk dari gabungan organisasi pengemudi truk Indonesia yang melakukan aksi unjuk rasa terkait isu “over dimension over loading” (ODOL).
Ia berharap ancaman mogok nasional sopir truk tidak dilakukan karena dapat mengganggu arus distribusi logistik.
“Kita berharap ini tidak terjadi karena yang terdampak ini tidak hanya para pengemudi tapi tadi logistik secara keseluruhan, ekosistem yang ada di situ itu pasti terdampak,” kata Aan ditemui seusai menerima dan berdiskusi dengan perwakilan sopir truk.
Aan menyampaikan hal itu mengenai adanya ancaman mogok massal dari sopir truk yang akan dilakukan secara nasional pada Kamis (3/7). Hal itu terkait isu Over Dimension Over Loading (ODOL).
“Kami berharap tidak terjadi,” ujar Aan.
Aan mengatakan salah satu aspirasi utama yang disampaikan para sopir truk adalah pentingnya perlindungan terhadap profesi pengemudi transportasi yang dinilai belum optimal.
“Ini sebenarnya sudah ada di konsep rencana aksi untuk perlindungan terhadap pengemudi di bidang transportasi ini,” kata Aan.
Pengemudi juga meminta revisi Undang-Undang Angkutan Jalan (UULAJ) terutama Pasal 307, karena aturan pelanggaran over load dianggap hanya membebani pengemudi sebagai objek hukum.
Selain itu, Aan juga menekankan bahwa adanya kesalahpahaman terkait keberlanjutan program ODOL yang seolah hanya menekankan aspek penegakan hukum kepada sopir.
Dalam rencana aksi zero ODOL, terdapat komponen pembinaan dan pengawasan terhadap angkutan barang yang menjadi tanggung jawab Kemenhub secara menyeluruh.
“Jadi untuk program zero ODOL itu, ini sesuai dengan rencana aksi yang ada, ini akan dilanjutkan. Tentu salah satunya adalah untuk memberikan perlindungan kepada para pengemudi di dalam aksi tersebut. Di dalam aksi tersebut juga ada bidang pembinaan, pengawasan, dan penegak hukum,” jelasnya.
Kemenhub memastikan seluruh aspirasi tersebut akan dibahas lebih lanjut dan pengemudi akan dilibatkan dalam penyusunan rencana aksi untuk mewujudkan regulasi yang adil dan berimbang.
“Jadi aspirasi ini sudah kami serap, nanti kami akan melaporkan (kepada Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi) dan akan kita rapatkan sehingga ke depan dari teman-teman pengemudi juga akan dilibatkan dalam menyusun rencana aksi ini,” imbuhnya. (Lingkar Media Network – Lingkartv.com)