
Mendekati Final, Penulisan Ulang Sejarah RI Mencapai 80 Persen
BOGOR, Lingkartv.com – Penulisan ulang sejarah Indonesia menjadi proyek besar pemerintah melalui Kementerian Kebudayaan. Penulisan ini ditargetkan selesai pada Agustus 2025 dengan tujuan untuk merevisi buku sejarah nasional.
Kini, proses tersebut sudah berjalan 80 persen dari target yang ditentukan. Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menyebut bahwa penulisan ulang sejarah ini melibatkan sejarawan dari 34 perguruan tinggi di seluruh Indonesia melalui pendekatan ilmiah dan faktual.
“Itu kan para sejarawan yang nulis ya, jadi progresnya sekitar 80 persen. Penulisan sejarah itu yang menulis para sejarawan yang memang sudah profesional,” tuturnya di fasilitas penyimpanan koleksi ilmiah arkeologi milik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Cibinong, Bogor, Senin (30/6).
Faktor Penyebab Penulisan Ulang Sejarah RI
Fadli menilai banyak peristiwa penting yang terlewat dan belum tercatat secara utuh dalam sejarah mulai dari era Presiden Abdurrahman Wahid hingga Presiden Susilo Bambang Yudoyono. Menurutnya, Indonesia sudah lama tidak membuat pembaharuan terkait penulisan sejarah secara utuh.
Revisi ini bukan ditujukan untuk mengubah fakta yang ada, tetapi memperbarui dan memperjelas narasi dari penemuan-penemuan arkeologis yang diabaikan.
“Jadi ngga ada hal-hal yang aneh-aneh gitu. Jadi, kita justru meng-update yang belum ada, tadi seperti temuan-temuan situs Bongal apalagi yang prasejarahnya,” tambahnya.
Fadli juga menekankan bahwa penulisan ulang sejarah ini adalah bagian dari kerja peradaban yang dinamis.
Dengan tegas, Fadli mengatakan bahwa penulisan ulang sejarah tidak berkaitan dengan politik karena segala proses yang ada secara penuh dilakukan oleh para sejarawan yang berpengalaman. Tujuan dari program ini jelas agar dapat menjadi rujukan pendidikan yang relevan dan konkret, sekaligus sebagai cara memperkuat identitas dan memori kolektif bangsa. (*)
Sumber: Antara
Editor: Debby Sweta Stevani