
Penemuan Mayat di Penggilingan Purbalingga Gegerkan Warga
PURBALINGGA, Lingkartv.com – Warga Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, digegerkan dengan penemuan sesosok mayat pria bersimbah darah di area penggilingan batu, Jumat (11/7). Polres Purbalingga kini tengah menyelidki penyebab kematian dan dugaan kekerasan terhadap korban.
Melansir dari detik.com, mayat pria tersebut ditemukan dalam posisi tengkurap di dekat mesin penggilingan batu di Grumbul Mbawang, Desa Baleraksa, Kecamatan Karangmoncol. Di lokasi kejadian, juga terlihat mobil Toyota Avanza putih berpelat nomor R 1625 K yang terparkir dengan bercak darah di bagian pintu.
“Saat ini masih dalam penyelidikan,” ujar Kepala Polres Purbalingga, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP), Achmad Akbar, didampingi Kasatreskrim AKP, Siswanto, Jumat (11/7).
Identitas Korban Diketahui, Luka Parah di Kepala
Setelah dilakukan proses identifikasi, korban diketahui berinisial AM (54), warga Kelurahan Wirasana, Kecamatan Purbalingga, Kabupaten Purbalingga.
Menurut AKP Setyo Hadi, Kasi Humas Polres Purbalingga, korban pertama kali ditemukan oleh warga sekitar pukul 07.45 WIB saat hendak beraktivitas.
Polisi menemukan luka parah di bagian kepala dan sejumlah bagian tubuh korban. “Di bagian kepala itu ada beberapa luka terus di dekat tumpukan dekat korban ada darah. Tubuh korban ada beberapa luka terutama bagian kepala,” jelas Setyo.
Jenazah kemudian dibawa ke RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo, Purwokerto untuk proses autopsi. Hasil pemeriksaan medis akan menjadi dasar peneylidikan lanjutan terkait penyebab pasti kematian korban.
Polisi Telusuri Motif dan Pelaku Kasus Penemuan Mayat di Purbalingga
Kasus ini masih dalam proses penyelidikan. Pihak kepolisian telah mengamankan lokasi kejadian dan memeriksa sejumlah saksi.
“Jika informasi sudah lengkap, kami akan segera sampaikan,” tegas Kapolres.
Hingga kini, dugaan penyebab kematian korban belum dirlis secara resmi. Warga diminta tidak berspekulasi dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum pihak berwenang. (*)
Sumber: Istimewa
Editor: Luthfia Khoirun Nisa’