
Pemkot Semarang Segera Bangun Jembatan Akses Pasar Jatingaleh pada 2026
SEMARANG, Lingkartv.com – Pemerintah Kota Semarang (Pemkot Semarang) terus berupaya menghidupkan kembali aktivitas ekonomi di Pasar Jatingaleh. Salah satu langkah konkret yang akan diambil adalah pembangunan jembatan penghubung demi memperbaiki akses pejalan kaki menuju area pasar.
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, mengatakan jembatan ini dirancang untuk menjawab persoalan aksesibilitas yang selama ini dikeluhkan warga dan pedagang. Sejak adanya jalan layang Jatingaleh, pejalan kaki kesulitan menjangkau pasar yang dulunya ramai pembeli.
“DED-nya (Detail Engineering Design) saya minta rampung akhir tahun ini. Tahun depan dibangun,” kata Agustina, Jumat (12/7). di Semarang.
Sepinya Pengunjung Jadi Perhatian Pemkot
Agustina mengungkapkan bahwa dampak pembangunan jalan layang memang tidak sepenuhnya positif. Akses pejalan kaki yang terputus justru membuat pasar tradisional kehilangan banyak pengunjung. Aktivitas jual beli yang sebelumnya berjalan normal, kini terlihat lesu.
Oleh karena itu, Pemkot Semarang memutuskan mengambil langkah strategis untuk membangun jembatan sebagai solusi jangka panjang.
“Kami menjadi saksi bahwa Pemkot Semarang berusaha mati-matian menyelamatkan proses perdagangan traisional dan UMKM, meski di saat yang sama kita juga membuka pintu selebar-lebarnya bagi investasi,” ujar Agustina.
Menurutnya, menjaga keseimbangan antara geliat investasi dan keberlangsungan pasar rakyat menjadi tantangan tersendiri. Ia menegaskan bahwa Pemkot tidak akan membiarkan pelaku usaha mikro tersingkir di tengah persaingan yang semakin ketat dengan sektor modern.
Selain merancang pembangunan jembatan, Agustina juga telah meminta Pj Sekda Kota Semarang sekaligus Kepala Bappeda, Budi Prakosa, untuk segera mempersiapkan tahapan perencanaan teknis. Tujuannya agar proses pembangunan berjalan cepat dan tepat sasaran.
Pemkot Semarang Libatkan Banyak Pihak
Agustina menekankan pentingnya sinergi antarorganisasi perangkat daerah (OPD) dalam upaya memperkuat perekonomian lokal. Mulai dari Dinas Perdagangan, Dinas Koperasi dan UMKM, DPMPTSP, hingga Satpol PP dan Dishub, seluruhnya diminta turun langsung dalam satu irama kerja.
“Kalau ada kegiatan Dinas Perdagangan, otomatis Satpol PP dan UMKM juga turun tangan. Tidak ada yang berjalan sendiri,” tegasnya.
Sebagai pemimpin daerah, Agustina juga menegaskan komitmennya untuk selalu terjun langsung dalam setiap permasalahan. Ia bahkan menyebut hanya tidur selama tiga jam karena semalam berdiskusi panjang soal kemacetan di kawasan Mangkang.
“Saya bersyukur keluarga saya mengerti karena jadi wali kota itu artinya 24 jam waktu saya milik warga,” ungkapnya. (*)
Sumber: Antara
Editor: Luthfia Khoirun Nisa’