PeristiwaNews

Driver Ojol Jadi Korban Penganiayaan: Inilah Pekerjaan Asli Pelaku

SLEMAN, Lingkartv.com – Kasus Penganiayaan Driver Ojol di Sleman masih menjadi perbincangan hangat. Pasalnya, pelaku mengaku sebagai ‘orang pelayaran’ dan menuntut kedisiplinan korban.

Awal mula peristiwa ini terjadi saat pelaku merasa tidak terima perkara pesanannya diantar terlambat. Korban bersama pacarnya menjelaskan terkait alasan terlambat karena jalan terhalang kirab. Namun, pelaku malah semakin emosi dan terjadi tindak kekerasan.

Video tindak kekerasan itu pun beredar di media sosial hingga menimbulkan aksi solidaritas antara sesama driver ojol.

Dari keterangan pihak kepolisian, kesalahpahaman menjadi pemicu percekcokan ini. Korban sendiri merupakan pacar dari driver ojol bernama Ayuningtyas Mega Lukito.

Menurut pengakuan korban, saat itu dirinya tengah menemani pacarnya, Arzeto Duta untuk mengantar pesanan pelaku. Namun karena keterlambatan pengantaran, terjadilah cekcok antara dua belah pihak.

“Pacar drivernya ini ada luka cakaran dan merasa dijambak. Dari kejadian itu dilaporkan ke Polresta Sleman pada tanggal 4 Juli dini hari sekitar pukul 02.00 WIB,” tutur Kasat Reskrim Polresta Sleman, AKP Wahyu Agha Ari Septyan, dikutip dari Tribun Jatim.

Dilihat melalui video yang beredar, pelaku berinisial T menungkap bahwa pekerjaannya sebagai staff pelayaran.

“Aku wong pelayaran, Mbak (Saya bekerja di pelayaran). Kowe mengerti disiplin ora? (Kamu tahu disiplin tidak?),” bentak T dalam video.

Pekerjaan Asli Pelaku Penganiayaan Driver Ojol

Foto Pelaku Penganiayaan Driver Ojol dan TKP

Setelah kasus tersebut viral, T secara resmi ditetapkan sebagai tersangka. Lantas, warganet pun menyoroti pekerjaan asli pelaku yang diungkapkan oleh Ketua ukun tetangga (RT) setempat Nur Salim.

Salim mengungkapkan bahwa T bekerja sebagai pegawai Bea Cukai di Kalimantan. T berada di Sleman setelah mengajukan cuti untuk pulang kampung.

“Pelayanan (maksudnya), mungkin karena nadanya tinggi jadi terdengar seperti pelayaran. Beliau kerja di Bea Cukai,” ujarnya, dikutip dari Kompas.com.

Selain itu, Nur Salim juga mengungkapkan bahwa pihak keluarga masih merasa trauma akibat dari aksi penggerudukan belum lama ini.

“Keluarga (T) juga syok,” tambahnya.

Hingga kini, T masih berada di Polresta Sleman untuk menjalani pemeriksaan lanjutan.

Sumber: Istimewa

Editor: Debby Sweta Stevani

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari lingkartv.com

Artikel Terkait

Back to top button