Pemerintahan

Pegawai Tidak Tetap RSUD Soewondo Pati Masih Bisa Bekerja Meski Gagal Seleksi, Ini Penjelasannya

Pati, Lingkartv.com – Tak lantas menganggur, ternyata para pegawai tidak tetap RSUD Soewondo Pati tetap bisa bekerja meski gagal seleksi kepegawaian dari pegawai tidak tetap menjadi pegawai tetap. Hal itu ditegaskan oleh Bupati Pati Sudewo saat melakukan peninjauan sarana prasarana di RSUD RAA Soewondo Pati, pada Jumat, 11 April 2025.

“Kalau kontrak habis, bisa diperpanjang, bisa dihentikan. Sesuai kondisi, sesuai dengan kebutuhan. Dan itu menjadi kewenangan kami. Clear ya,” jelasnya menanggapi isu pemutusan hubungan kerja pegawai tidak tetap di RSUD Soewondo.

Seleksi pegawai tidak tetap menjadi pegawai tetap sendiri merupakan kebijakan baru yang membawa terang bagi nasib ratusan pegawai tidak tetap RSUD Soewondo, yang selama ini hanya bertumpu pada surat kontrak yang bisa diputus sewaktu-waktu.

Seperti diketahui, sebelumnya sebanyak 503 pegawai di rumah sakit milik daerah tersebut berstatus pegawai tidak tetap. Pada pemerintahan sebelumnya, tak ada kejelasan kapan mereka akan diangkat jadi pegawai tetap. Bahkan sejak pegawai BLUD pengangkatan pertama di tahun 2013, mereka tak kunjung diangkat jadi pegawai tetap. Sehingga dari segi kesejahteraan pun mereka tak bisa menuntut banyak. 

Namun, belum 100 hari menjabat, Sudewo telah membuat kebijakan untuk mengangkat status kepegawaian mereka dari pegawai tidak tetap menjadi pegawai tetap. Meski tentu saja, tidak semua pegawai itu bisa menjadi pegawai tetap, mengingat jumlahnya yang sangat banyak dan melebihi kebutuhan rumah sakit.

Oleh karena itu, Sudewo membuat mekanisme seleksi, di mana hanya orang-orang yang memenuhi kebutuhan RSUD saja yang akan diangkat menjadi pegawai tetap. Yakni, sesuai secara kompetensi dan jumlahnya juga sesuai kebutuhan rumah sakit. Untuk itu, ia pun menggandeng Lembaga uji dari alumni Universitas Gadjah Mada (UGM), yang teruji kredibilitas, integritas, dan profesionalitasnya.

Sudewo juga berkali-kali menegaskan, bahwa dalam seleksi pegawai RSUD Soewondo akan dilakukan secara fair dan obyektif. Dan apabila ia menemukan bahwa dalam seleksi ini terdapat indikasi sogok-menyogok, ia meminta agar segera dilaporkan kepadanya agar bisa langsung ditindak tegas.

“Kalau memang dalam seleksi ini ada yang indikasinya nyogok, tolong dilaporkan kepada kami. Dan kalau betul itu terbukti, pasti saya pecat. Meskipun itu sudah ditetapkan pegawai tetap. Pasti saya pecat! Ini seleksi clear, bebas dari itu (suap menyuap),” tegasnya.

Ia menekankan keinginannya agar rumah sakit Soewondo menjadi rumah sakit yang maju dan representatif, serta memiliki sumber daya manusia yang baik. Ia pun merinci kategori sumber daya manusia yang baik, yang dibutuhkan rumah sakit.

“Sumber daya manusia yang baik itu pinter, humanis, ikhlas melayani dengan baik. Ora judes, ya,” pungkasnya. (Nailin RA / Lingkartv.com)

Artikel Terkait

Back to top button