NewsInfrastruktur

Normalisasi Sungai Kaligarang Kabupaten Semarang, Prioritaskan Talud atau Sedimen Dulu?

Kab. Semarang, Lingkartv.com – Komisi C DPRD Kabupaten Semarang melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke proyek normalisasi Sungai Kaligarang pada Senin (21/7/2025).

Proyek yang dikerjakan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana ini bertujuan mengatasi banjir langganan di permukiman sekitar MTs NU Ungaran. Namun, Komisi C menemukan adanya ketidaksesuaian prioritas pengerjaan di lapangan.

Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Semarang, Wisnu Wahyudi, menekankan bahwa prioritas utama yang diinginkan DPRD adalah pengerukan sedimentasi parah di Sungai Kaligarang, bukan pembangunan talud.

“Memang sebenarnya kami dulu menginginkan penanganan di Sungai Kaligarang ini terlebih dulu dilakukan pengerukan sedimentasi, dan tidak pembangunan talud,” terang Wisnu.

Gini Kesepakatan Awal Normalisasi Sungai Kaligarang

Ia menjelaskan bahwa kesepakatan awal adalah pengerukan sedimen, tetapi kini justru fokus pada pembangunan talud.

Wisnu menilai, talud sudah dibangun di beberapa titik, namun banjir besar masih kerap terjadi, menunjukkan masalah utama ada pada tingginya sedimentasi tanah.

“Meski memang kami tidak ada masalah, tapi ke depannya kami mohon kepada Pemerintah Kabupaten Semarang lebih intens melakukan pengecekan di lokasi-lokasi seperti ini. Karena sebetulnya tidak hanya talud saja yang dibutuhkan, tapi kenyataannya pengerukan sedimentasi itu juga penting dilakukan,” tegas Wisnu.

Sorot Penyempitan Lebar Sungai Kaligarang

Ia juga mendorong Pemkab Semarang lebih aktif dalam pengawasan. Selain sedimentasi, Wisnu juga menyoroti penyempitan lebar Sungai Kaligarang akibat kepemilikan lahan di sekitar sungai, terutama di wilayah Balemong, Ungaran Barat, yang membuat penanganan normalisasi kurang maksimal.

Menanggapi kritik DPRD, Direksi Lapangan BBWS Pemali Juana, Wirawan Susilatama, menjelaskan bahwa pembangunan talud dilakukan berdasarkan Surat Keputusan Bupati Semarang tahun 2024 terkait penanganan banjir.

“Namun, memang kami lakukan penanganannya dengan membangun talud terlebih dulu,” paparnya.

Wirawan menambahkan, pembangunan talud bertujuan mengamankan area Sungai Kaligarang terlebih dahulu, baru kemudian dilanjutkan dengan pengerukan sedimentasi. Tanah hasil pengerukan nantinya akan dimanfaatkan sebagai penguat talud yang dibangun.

Proyek pembangunan talud ini membentang sepanjang 200 meter ke arah hilir dan 150 meter ke arah hulu dari Jembatan Kaligarang, dengan ketinggian sekitar 3,3 meter.

Wirawan memperkirakan ketebalan sedimentasi di dasar sungai bisa mencapai 1 meter, dan akan dikeruk hingga -0,5 meter dari elevasi dasar sungai.

Proyek normalisasi Sungai Kaligarang ini dikerjakan oleh PT Jaya Mulya Konstruksi melalui program penanganan banjir DAS Kaligarang di Kabupaten Semarang, dengan anggaran sebesar Rp 8,6 miliar dari APBN.

Target penyelesaian proyek ini adalah sebelum bulan Desember 2025, dengan batas kontrak pada 5 Desember 2025. (Lingkar Media Group Network – Lingkartv.com)

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari lingkartv.com

Artikel Terkait

Back to top button