
Sisakan Trauma, Posko KKN Kesumbo Ampai Dibobol dan 1 Motor Hilang
RIAU, Lingkartv.com – Posko yang menjadi rumah sementara selama melakukan KKN dibobol maling, satu motor mahasiswa hilang.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat yang menjadi bagian dari kegiatan akademik di perguruan tinggi.
Peserta KKN dari STAI Hubbulwathan Duri Riau melaksanakan pengabdian di Desa Kesumbo Ampai di Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis.
Dari postingan media sosial Tiktok @kkn_kesumboampaivillage kegiatan ini baru dilaksanakan selama empat hari kerja.
Sebelum memulai program kerja, para peserta sangat bersemangat membersihkan posko mereka bersama-sama.
Para peserta melakukan gotong royong menata posko agar nyaman digunakan sebagai tempat istirahat.
Di hari keempat program kerja dimulai, kejadian tidak mengenakkan terjadi. Terjadi pembobolan posko oleh orang tak dikenal dan berhasil membawa kabur salah satu motor milik mahasiswa.
Tentu kejadian ini memberikan trauma kepada para peserta. Hal yang sangat merugikan dan menghambat keberjalanan program kerja mereka.
“Day 4 kejadian yang tak bisa dilupakan, salah satu motor teman kami hilang, posko dibobol,” dikutip dalam postingan akun Tiktok mereka.
Pasalnya, peristiwa tersebut tak hanya menimbulkan kerugian materi, tetapi juga menyisakan trauma dan rasa takut bagi peserta.
“Kejadian yang sangat-sangat membuat trauma,” dikutip dalam postingan selanjutnya.
Peserta menuntut agar pelaku segera ditemukan dan ditindak seadil-adilnya.
Tanggapan Pihak Desa Terkait Kasus Pembobolan Posko KKN
Dilansir dari @kkn_kesumboampai, pihak desa terkesan tutup muka atas kejadian yang mereka alami.
“Bantu kami share poster di atas, karna pihak desa tutup muka atas kejadian yang kami alami,” keterangan dalam postingan terbaru mereka.
Hingga kini, belum ada respon melegakan dari pihak desa. Para peserta menilai bahwa sikap yang ditunjukkan pihak desa terkesan acuh terhadap peristiwa tersebut.

Kelompok KKN Kesumboampai mengunggah postingan berisi ajakan untuk turut menyebarkan poster terkait kejadian pembobolan ini, sebagai menuntut keadilan dan mendorong keterlibatan pihak desa penyelesaian kasus ini.
Mereka hanya menuntut keadilan atas kerugian yang mereka alami. (*)
Sumber: Istimewa
Editor: Debby Sweta Stevani