SosialArtikel

Mengenal Dr. Ngasiman Djoyonegoro, Alumni MA Salafiyah Kajen Pati yang Kini Jadi Pengamat Intelijen dan Keamanan Nasional

PATI, LingkarTV.com – Reuni Akbar ke-5 dan Temu Alumni Nasional Yayasan Madrasah Salafiyah Kajen yang digelar pada Sabtu, 5 Juli 2025, menjadi ajang silaturahmi penuh makna bagi para alumni lintas generasi. Salah satu yang hadir adalah Dr. Ngasiman Djoyonegoro, M.Han, alumni MA Salafiyah Kajen tahun 2001, yang kini dikenal sebagai pengamat intelijen, pertahanan, dan keamanan nasional.

Pria yang akrab disapa Simon ini menyebut bahwa reuni bukan sekadar ajang temu kangen. Lebih dari itu, menjadi momentum memperkuat jaringan alumni sekaligus membangun kedekatan antara alumni, santri, para Kiai, Bu Nyai, dan para Dewan Guru di madrasah.

“Reuni akbar pondok bukan hanya sekadar kumpul-kumpul, tetapi juga menjadi momentum penting untuk menjaga hubungan kekeluargaan dan persaudaraan yang telah terjalin di lingkungan pesantren. Para alumni saling silaturahmi dengan para Masyasyikh para kiai, dan lain-lain,” ucap Simon kepada LingkarTV.com.

Setelah 24 tahun meninggalkan bangku madrasah, Simon mengaku kagum dengan perkembangan yang telah dicapai MA Salafiyah Kajen. Ia menyebut bahwa perubahan tidak hanya terlihat dari sisi fisik bangunan, tetapi juga pada kualitas pembelajaran dan daya saing alumninya.

“Yayasan Salafiyah telah melahirkan banyak talenta di berbagai bidang. Ada wartawan, anggota DPRD, bahkan Ketua Partai di tingkat kabupaten. Ini menunjukkan keberagaman profesi lintas generasi,” tambahnya.

Ngasiman Djoyonegoro Ingin Pesantren Turut Sukseskan Program Nasional

Sebagai alumni yang kini aktif dalam pengkajian strategis nasional, Simon juga menyoroti peluang besar bagi pesantren dan madrasah untuk mengambil peran dalam program prioritas pemerintah, termasuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

“Pesantren memiliki potensi besar dalam memperkuat ketahanan nasional, baik dari segi sosial, ekonomi, maupun pertahanan. Pesantren berperan dalam membentuk karakter dan moral santri melalui pendidikan agama yanga moderat dan inklusif, serta berkontribusi pada ketahanan pangan dan ekonomi hijau. Selain itu, pesantren juga menjadi garda terdepan dalam menjaga nilai-nilai luhur bangsa dan kedaulatan negara,” jelasnya.

Menutup pernyataannya, Simon berharap Yayasan Salafiyah Kajen dapat terus beradaptasi dengan perkembangan zaman dan tetap menjadi pusat lahirnya generasi unggul yang mampu berkontribusi bagi bangsa dan negara. (AF / Lingkartv.com)

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari lingkartv.com

Artikel Terkait

Back to top button