NewsPemerintahan

Musrenbang RKPD 2026, Bupati Pati Fokus Tingkatkan Kinerja dan Layanan Dasar

Pati, Lingkartv.com – Pemerintah Kabupaten Pati menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2026 yang terintegrasi dengan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2025–2029.

Kegiatan ini dilaksanakan di Pendopo Kabupaten Pati, Kamis (22/5), dan dihadiri Bupati Pati Sudewo.

Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati Pati, jajaran Forkopimda, Kepala Bappeda Provinsi Jawa Tengah, Kepala Bappeda Kabupaten Pati, tokoh masyarakat, serta pelajar dari sejumlah sekolah di wilayah setempat.

Dalam kesempatan itu, Bupati Sudewo menegaskan bahwa Musrenbang kali ini memiliki target utama untuk mendorong peningkatan indeks kinerja utama daerah melalui berbagai kebijakan strategis yang akan dijalankan mulai 2025 hingga 2026.

“Ini adalah Musrenbang yang terintegrasi dengan RKPD 2026 dan RPJMD 2025–2029. Target kami dalam Musrenbang ini untuk peningkatan indeks kinerja utama sebagaimana yang dijelaskan oleh Bappeda tadi,” ujarnya.

Beberapa sektor prioritas yang menjadi fokus pembangunan mencakup infrastruktur jalan, pendidikan, kesehatan, pertanian, perikanan, serta penanggulangan bencana.

Sudewo menekankan, meski sejumlah ruas jalan telah diperbaiki pada 2025, pembangunan infrastruktur jalan tetap menjadi prioritas utama pada 2026 mengingat masih banyak jalan rusak yang membutuhkan penanganan serius dan berkelanjutan.

Di sektor kesehatan, perhatian diarahkan pada peningkatan layanan Rumah Sakit Soewondo yang dinilai belum optimal.

“Perbaikan layanan kesehatan telah dimulai pada 2025 dan akan terus dilanjutkan sebagai program prioritas pada 2026,” jelasnya.

Usung Tagline “10 Ton Bisa”

Sementara itu, sektor pendidikan tetap menjadi agenda penting dalam RPJMD mendatang.

“Pendidikan adalah pembangunan yang berkelanjutan yang tidak mungkin akan berhenti di tahun 2026. Makanya, di tahun 2026 masih jadi prioritas kami sampai tahun-tahun berikutnya,” ucapnya.

Pemerintah Kabupaten Pati juga menargetkan peningkatan swasembada pangan yang berdampak langsung pada kesejahteraan petani. Tagline “10 Ton Bisa” diperkenalkan sebagai semangat baru dalam mendorong produksi padi hingga 10 ton per hektare.

“Supaya cost produksinya turun dan menjadi efisien, kita akan lakukan modernisasi pengolahan pertanian dan penyediaan alat-alat pertanian,” katanya.

Penanganan bencana banjir dan kekeringan juga mendapat perhatian. Sudewo menyampaikan bahwa upaya ini akan dilakukan secara bertahap, sabar, dan menyeluruh.

“Masalah apa saja harus kami tangani secara telaten,” pungkasnya. (HMS – Lingkartv.com)

Artikel Terkait

Back to top button