
PATI, LingkarTV.com – Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar berkunjung ke Yayasan Salafiyah Kajen untuk menghadiri Reuni Akbar dan Temu Alumni Nasional ke-5 pada Sabtu, 5 Juli 2025. Kegiatan ini berlangsung meriah di halaman MA Salafiyah Kajen, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, dan dihadiri ratusan alumni lintas angkatan dari berbagai daerah.
Momen silaturahmi besar ini menjadi semakin istimewa karena Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Republik Indonesia, Muhaimin Iskandar, menyerahkan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) kepada dua pondok pesantren, yaitu Ponpes Hajrah Basyir As-Salafiyah Kajen dan Ponpes Ya Fatimah Tayu.
Ketua Yayasan Salafiyah Kajen, Ubaidillah Wahab, mengungkapkan bahwa Ikatan Keluarga Alumni Salafiyah telah terbentuk sejak tahun 1998 dengan semangat menyambung tali silaturahmi dan saling membantu antar alumni serta para pelajar dan santri.
Muhaimin Iskandar Menekankan Pentingnya Ponpes Ikut Sukseskan Program Nasional
Sementara itu, Menko Pemberdayaan Masyarakat RI, Muhaimin Iskandar, menyampaikan pentingnya keberadaan Pesantren Salafiyah sebagai bagian dari fondasi pembangunan bangsa. Ia mendorong pesantren untuk turut serta dalam program percepatan pelayanan pemenuhan gizi gratis, sebagai upaya mencegah stunting dan memperkuat kualitas generasi muda di pedesaan.
“Saya berharap pesantren menjadi salah satu kekuatan yang mensupport pelayanan makan bergizi gratis untuk sekolah,” ujar pria yang akrab disapa Cak Imin ini.
Salah satu alumni MA Salafiyah Kajen tahun 2001, Ngasiman Djoyonegoro, yang juga dikenal sebagai pengamat intelijen, pertahanan, dan keamanan, menyambut baik kegiatan reuni ini. Menurutnya, silaturahmi seperti ini adalah langkah membangun energi positif antargenerasi.
“Saya kira agenda-agenda nasional kita juga sebagai alumni perlu memberikan kontribusi. Terutama agenda nasional sekarang di mana Presiden punya agenda Astacita. Salah satunya ketahanan pangan. Saya kira Pesantren juga memiliki peran besar, karena sekarang juga banyak Pesantren jadi pilot project untuk program makan bergizi gratis,” tutur Ngasiman.
Ia juga berharap Yayasan Salafiyah Kajen tetap konsisten mencetak santri dan alumni yang mampu memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan, sekaligus mendukung ketahanan bangsa di tengah tantangan global.
Reuni ini menjadi bukti nyata bahwa pesantren tak hanya menjadi pusat pendidikan agama, tetapi juga kekuatan sosial yang mampu menjawab berbagai isu strategis, mulai dari pemberdayaan masyarakat hingga pemenuhan gizi anak-anak bangsa. (Mutia Parasti / Lingkartv.com)