NewsPolitik

Mohammad Sukri: Dari Aktivis Kampus hingga Nahkodai JMSI Kaltim

SAMARINDA, LingkarTV.com – Meniti jalan dari aktivis kampus hingga menjadi Ketua Jaringan Media Siber Indonesia Kalimantan Timur (JMSI Kaltim), Mohammad Sukri adalah contoh nyata bahwa kegigihan dan ketekunan bisa menembus sekat-sekat dunia profesional, termasuk dalam bidang jurnalistik.

“Saya ini awalnya aktivis kampus. Bergabung di Ikatan Senat Mahasiswa Hukum Indonesia Korwil 12 Kalimantan. Pernah juga berhadapan langsung dengan Paspampres saat aksi di Jakarta,” kenang Ketua JMIS Kaltim itu saat diwawancarai Lingkartv.com, pada Selasa malam, 17 Juni 2025.

Semangat perjuangannya di masa kuliah membawa Sukri bersentuhan dengan dunia tulis-menulis. Ia mulai menyalurkan gagasan melalui artikel yang dikirim ke tabloid Jakarta, sambil menjalani pekerjaan serabutan.

Tak banyak yang tahu, Sukri juga pernah menyandang status wasit nasional PSSI. Namun, karena kesibukan dan ketertarikan yang mendalam di dunia jurnalistik, karier wasitnya tak dilanjutkan hingga ke jenjang yang lebih tinggi.

“Kalau dilanjutkan sebenarnya bisa sampai Liga 1. Tapi karena lebih asyik di dunia tulis-menulis, saya akhirnya terima kerja di ANTV,” katanya.

Namun, segmen berita kriminal yang terbatas di ANTV membuat liputan dari Kalimantan Timur kerap tak tayang. Hal ini mendorong Sukri pindah ke Radio Antara Samarinda, yang saat itu merupakan jaringan lokal dari Lembaga Kantor Berita Nasional Antara.

“Modelnya waktu itu radio lokal, tapi relaying ke Antara. Dulu dikenal sebagai Radio Antara Samarinda. Sekarang udah nggak ada lagi,” jelasnya.

Sukri menjalani profesi wartawan kriminal selama hampir 20 tahun, sebelum akhirnya memutuskan mendirikan medianya sendiri, infosatu.co. Langkah ini didorong oleh keyakinannya bahwa media adalah ladang perjuangan sekaligus peluang profesional yang menjanjikan.

Peran Strategis M. Sukri di JMSI Kaltim

Sebagai Ketua JMSI Kaltim, Sukri punya peran penting sejak awal terbentuknya organisasi ini. Ia turut berkontribusi aktif agar JMSI bisa memenuhi syarat verifikasi Dewan Pers, salah satunya dengan menghadirkan 13 pengurus daerah – Kaltim termasuk di dalamnya.

“Kita dari awal mendukung JMSI agar bisa terverifikasi Dewan Pers. Dan itu butuh pengorbanan. Saya sendiri harus siapkan kantor selama lima tahun, gaji pegawai, dan lainnya,” ungkapnya.

Ia menegaskan, keberhasilan Munas JMSI II di Jakarta, pada 21-22 Juni 2025 harus dibarengi dengan evaluasi menyeluruh, baik di tingkat pusat maupun daerah.

“Kalau pengurusnya cuma ada di nama, tapi nggak ada gerakan, ya ngapain. Semua harus dievaluasi demi organisasi yang lebih sehat,” tegasnya.

Sukri juga menyatakan dukungannya agar Ketua Umum JMSI saat ini, Teguh Santosa, kembali maju memimpin organisasi.

“Kaltim menyuarakan, Ketum masih bisa lanjut. Karena kita masih sangat butuh bimbingan dan arahan darinya,” ujarnya.

JMSI Terverifikasi, Peluang Kolaborasi Terbuka Lebar

Dengan JMSI yang kini telah terverifikasi Dewan Pers, Sukri melihat masa depan organisasi semakin solid. Status tersebut membuat JMSI memiliki posisi yang lebih kuat untuk menjalin kemitraan strategis, termasuk dengan pemerintah.

“Sekarang sudah jelas. Hanya media yang terverifikasi Dewan Pers yang bisa kerja sama dengan pemerintah. Maka dari itu, JMSI harus mulai bersiap dari sekarang untuk memperkuat struktur dan kualitas anggotanya,” tandas Sukri.

Dengan semangat kerja keras, dedikasi, dan konsistensinya selama lebih dari dua dekade di dunia jurnalistik, Mohammad Sukri menjadi sosok penting dalam mewarnai peta media siber di Kalimantan Timur dan nasional melalui JMSI. (Nailin RA / Lingkartv.com)

Artikel Terkait

Back to top button