
Guru Dilarang Markup Nilai Siswa, Bupati Pati Sudewo Tekankan Kedisiplinan dan Kejujuran
Pati, Lingkartv.com – Bupati Pati Sudewo menegaskan akan mengevaluasi guru dan kepala sekolah yang terbukti melakukan markup atau pengatrolan nilai siswa.
Hal tersebut disampaikannya dalam acara Pengarahan Bupati Pati dalam Rangka Penguatan Karakter dan Peningkatan Mutu Pendidikan yang digelar di Pendopo Kabupaten Pati, Rabu (7/5).
Dalam arahannya, Bupati menekankan pentingnya kejujuran dan kedisiplinan dalam dunia pendidikan sebagai bagian dari upaya meningkatkan mutu sumber daya manusia.
“Penguatan karakter dan peningkatan mutu pendidikan. Tadi saya jelaskan secara gamblang bahwa kami akan betul-betul mewujudkan kedisiplinan, kejujuran, kepada semua sekolah dan murid,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa guru harus objektif dalam memberikan penilaian kepada siswa. Jika terbukti melakukan markup nilai, baik guru maupun kepala sekolah akan dikenakan evaluasi.
“Tidak boleh ada markup nilai, kalau nilainya harus 4 dikasih 4, tidak boleh menjadi tinggi. Guru yang melakukan markup nilai, kepala sekolahnya tentu akan kami evaluasi,” jelas Sudewo.
Selain itu, ia juga menginstruksikan kepada kepala sekolah untuk membiasakan siswa menyanyikan lagu-lagu patriotik setiap hari sebagai upaya menumbuhkan rasa cinta tanah air.
“Misalnya seperti sorak-sorak bergembira, Ibu Pertiwi, Maju Tak Gentar, semacamnya itu harus dibiasakan dinyanyikan anak-anak,” katanya.
Penguatan karakter juga dilakukan melalui pembiasaan kegiatan disiplin seperti membersihkan kelas dan kamar mandi secara rutin.
“Anak-anak bersih-bersih, ngepel kamar mandi, kelas, itu dibiasakan. Ini dalam rangka penguatan karakter,” tambahnya.
Menindaklanjuti instruksi tersebut, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pati, Andrik Sulaksono, meminta dukungan dari seluruh elemen masyarakat, termasuk camat dan kepala desa, untuk ikut menyosialisasikan gerakan pembiasaan ini.
“Untuk itu mohon dukungan dari berbagai pihak di antaranya camat, kepala desa dan seluruh elemen masyarakat untuk mendukung gerakan pembiasaan, baik itu melalui sosialisasi yang masif dan juga melalui monitoring secara berkala,” ujar Andrik. (Setyo Nugroho – Lingkartv.com)