Jakarta, Lingkartv.com – Politikus PDI Perjuangan, Guntur Romli, mengecam keras aksi intoleransi berupa perusakan tempat ibadah di Desa Tangkil, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang terjadi pada Jumat (27/6).
Aksi tersebut viral di media sosial dan mendapat sorotan luas dari publik. Dalam pernyataan tertulisnya, Minggu (29/6), Guntur menilai tindakan tersebut sebagai bentuk intoleransi dan pelanggaran hukum yang dapat merusak kerukunan antarumat beragama di Indonesia.
“Tindakan itu adalah bentuk intoleransi dan pelanggaran hukum. Ini merusak kerukunan antarumat beragama di Indonesia,” kata Guntur.
Ia menyoroti bahwa perusakan tidak hanya menyasar bangunan fisik, tetapi juga menyentuh simbol keagamaan yang sensitif bagi umat Kristiani.
“Karena hal itu dianggap menyakiti umat Kristiani. Ini bisa memicu konflik antarumat beragama kalau tidak segera cepat ditangani,” ujarnya.
Guntur mencontohkan, jika hal serupa terjadi terhadap lafaz Arab ‘Allah’ milik umat Islam, reaksi keras pasti juga akan muncul.
“Pasti, umat Islam akan murka sekali,” tambahnya.
Guntur Romli Sebut Negara Tak Bolehg Tunduk pada Kelompok Radikal
Menurut Guntur, negara tidak boleh tunduk kepada kelompok intoleran dan radikal yang mengatasnamakan agama namun justru merusak persatuan bangsa.
“Negeri tidak boleh kalah terhadap pihak-pihak intoleran dan radikal mengatasnamakan suatu agama tapi bertujuan merusak persatuan kita sebagai bangsa,” paparnya.
Ia juga meminta aparat keamanan segera menangkap para pelaku dan menegakkan hukum secara tegas.
Lebih lanjut, Guntur menegaskan bahwa pelaksanaan ibadah di Indonesia tidak memerlukan izin. Jika ada persoalan dalam pendirian rumah ibadah, seharusnya pemerintah bersikap memfasilitasi, bukan melarang atau bahkan membiarkan perusakan terjadi.
“Melaksanakan ibadah di negeri ini tak perlu izin. Jika ada persoalan dengan pendirian rumah ibadah, fokusnya adalah memfasilitasi, bukan justru melarang apalagi merusak,” jelasnya. (Ceppy Febrinika Bachtiar – Lingkartv.com)
