
Tingkatkan Perlindungan Korban Kekerasan, DINSOSP3AKB Pati Dorong Aksi Nyata Bersama
PATI, Lingkartv.com – DINSOSP3AKB Pati menggelar Rapat Koordinasi Tim Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) bagi Korban Kekerasan Berbasis Gender dan Anak (KKBGA), di Aula Kantor Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DINSOSP3AKB) Kabupaten Pati, pada Kamis (19/6/2025).
Kegiatan ini bertujuan memperkuat sinergi antarlembaga dalam layanan perlindungan perempuan dan anak dari berbagai bentuk kekerasan.
Rapat dihadiri 30 peserta dari beragam unsur organisasi perempuan dan lembaga masyarakat, termasuk TP PKK, Dharma Wanita, Bhayangkari, Persit, Muslimat NU, Fatayat NU, Aisyiyah, Wanita Katolik RI, GOW, Salimah, Forum PUSPA, Garpu Perak, IWAPI, IBI, hingga Forum DISAPA.
Kerja Sama Lintas Sektor Jadi Kunci
Kepala DINSOSP3AKB Pati, Aviani Tritanti Venusia, secara resmi membuka kegiatan. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam menanggulangi kekerasan berbasis gender dan anak.
“Kekerasan bisa terjadi pada siapa saja – laki-laki atau perempuan, dewasa ataupun anak-anak. Pelaku bisa berasal dari orang terdekat maupun orang asing. Oleh karena itu, kita membutuhkan kerja sama yang kuat antar semua elemen untuk menciptakan Kabupaten Pati yang lebih aman dan manusiawi,” ungkapnya.
Aviani juga memaparkan dua layanan andalan Kabupaten Pati dalam melindungi korban kekerasan, yaitu:
- UPTD PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) untuk menangani kasus kekerasan secara langsung.
- PUSPAGA Bahagia, sebagai pusat edukasi dan penguatan keluarga dalam mencegah kekerasan sejak dini.
Namun, ia menekankan bahwa keberadaan layanan ini tidak akan efektif tanpa dukungan nyata dari seluruh pihak.
“Pelayanan sudah tersedia, tetapi tidak akan efektif tanpa kekuatan dan kebersamaan dari seluruh pihak. Kita semua harus berjalan bersama membangun Kabupaten Pati yang lebih baik dan bebas dari kekerasan,” tambahnya.
Angka Kasus Kekerasan Masih Tinggi
Kepala Bidang PPPA DINSOSP3AKB Pati, Hartini, menyoroti tingginya jumlah kasus kekerasan di Kabupaten Pati dan pentingnya kolaborasi untuk menekan angka tersebut.
“Kasus kekerasan di Kabupaten Pati sungguh banyak. Ini harus menjadi perhatian khusus bagi kita semua. Kegiatan rapat ini adalah salah satu bentuk upaya pencegahan, yang tentu tidak bisa dilakukan sendiri. Kita perlu dukungan dan keterlibatan seluruh lembaga yang hadir di sini,” tegas Hartini.
Edukasi dan Refleksi Bersama
Sebagai narasumber utama, Tsaniatus Sholikah menyampaikan materi bertema “Kekerasan Berbasis Gender dan Anak”. Ia menjelaskan bahwa bentuk kekerasan gender tak hanya fisik, tetapi juga mencakup ketidakadilan sosial yang berakar dari konstruksi budaya.
“Kekerasan berbasis gender bukan hanya tentang fisik, tetapi juga menyangkut ketidaksetaraan struktural, stereotipe, beban ganda, dan minimnya akses terhadap pendidikan maupun ekonomi. Ini adalah hasil konstruksi sosial yang perlu dibongkar bersama,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan risiko siklus kekerasan antar generasi jika tidak ada intervensi sejak dini.
“Kita tidak bisa bekerja sendiri. Pencegahan kekerasan membutuhkan keterlibatan semua pihak, dari keluarga, sekolah, lembaga pemerintah, hingga tokoh masyarakat. Ini adalah tanggung jawab bersama,” tambahnya.
DINSOSP3AKB Pati Ajak Semua Pihak Bertindak Nyata
Menutup kegiatan, Anggia Widiari selaku Sub Koordinator PPPA Dinsosp3AKB Pati mengajak peserta untuk membawa pulang semangat perubahan.
“Saya berharap semua yang hadir dalam rapat ini menjadi penyambung pengetahuan bagi masyarakat. Sebarkan ilmu yang didapat hari ini, dan jangan ragu untuk bertindak. Jika menemui kasus kekerasan atau permasalahan keluarga di sekitar kita, segera bantu arahkan ke UPTD PPA atau PUSPAGA Bahagia. Kita bisa menjadi penyelamat bagi mereka yang terancam diam dalam ketakutan,” ujarnya.
“Perubahan besar berawal dari langkah-langkah kecil. Mari kita mulai dari diri sendiri, keluarga, dan lingkungan. Dengan kepedulian bersama, Kabupaten Pati bisa menjadi tempat yang lebih aman, adil, dan penuh kasih untuk perempuan dan anak-anak kita,” tutup Anggia.
Melalui rapat koordinasi ini, DINSOSP3AKB Pati berharap terbangun sinergi dan kolaborasi yang lebih kuat antara organisasi perempuan, masyarakat, dan lembaga pemerintah. Tujuannya adalah mewujudkan Kabupaten Pati yang ramah perempuan, peduli anak, dan bebas dari kekerasan berbasis gender. (Nailin RA / Lingkartv.com)