
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Tegaskan Lahan Hijau Tak Boleh Dialihfungsikan
Semarang, Lingkartv.com – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi menegaskan komitmennya untuk menjaga keberlangsungan lahan hijau dari ancaman alih fungsi. Langkah ini dinilai krusial dalam mendukung ketahanan pangan nasional dan mewujudkan swasembada pangan di provinsi tersebut pada tahun 2026 mendatang.
Pernyataan itu ia sampaikan di hadapan para bupati dan wali kota saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Wilayah Eks-Keresidenan Surakarta, yang digelar di Pendapa Kabupaten Klaten, Rabu (23/4/2025).
“Nanti kita akan nilai (tinjau), pada saat bupati/wali kota mengajukan (alih fungsi lahan) ke kementerian kan lewat provinsi. Kalau masih masuk kategori hijau, selamanya akan hijau, tidak boleh kita ubah,” ujar Luthfi.
Penegasan ini menjadi bentuk nyata keseriusan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam mempertahankan statusnya sebagai lumbung pangan nasional. Gubernur menambahkan bahwa saat ini, pembangunan infrastruktur pendukung tengah dikebut, agar target swasembada pangan dapat terealisasi pada tahun 2026.
“Upaya yang kita lakukan, kita genjot infrastruktur di tahun 2025. Mulai infrastruktur pertanian dan lainnya, sehingga 2026 swasembada pangan kita sudah tertata,” jelasnya.
Langkah tersebut turut diiringi koordinasi intensif antara Pemprov Jateng dan sejumlah kementerian terkait. Hal ini dilakukan agar program yang dijalankan memiliki arah dan dasar kebijakan yang kuat.
“Kita undang kementerian terkait dalam Musrenbang ini, sehingga Jawa Tengah punya acuan dalam rangka swasembada pangan 2026, untuk menopang pangan nasional,” paparnya.
Komitmen Gubernur Ahmad Luthfi itu mendapatkan sambutan positif dari berbagai pihak, salah satunya Sri Warsiti, seorang pemerhati isu-isu pertanian dan petani. Ia menyambut baik ketegasan gubernur dalam menjaga lahan hijau tetap produktif.
“Saya senang, tadi disampaikan kalau ada bupati/wali kota yang mengajukan kalau masih hijau tidak boleh. Lahan hijau harus tetap hijau. Itu keren,” katanya.
Lebih jauh, Sri berharap bahwa perhatian terhadap lahan hijau juga akan dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan para petani di lapangan. Ia menyoroti pentingnya hasil panen yang menguntungkan serta dukungan berupa ketersediaan pupuk bersubsidi.
“Semoga ketersediaan pupuk subsidi juga tercukupi,” tandasnya.
Dengan komitmen terhadap perlindungan lahan hijau dan dorongan infrastruktur yang masif, Jawa Tengah kini melangkah mantap menuju mimpi besar: menjadi provinsi pelopor swasembada pangan nasional pada tahun 2026. (HMS – Lingkartv.com)