
Asrama Haji Donohudan Boyolali Bakal Direvitalisasi, Gubernur Jateng: Kalau Perlu Ada Rumah Sakitnya
Semarang, Lingkartv.com – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi berencana merevitalisasi Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali. Selain itu, ia juga mengusulkan peningkatan status Bandara Adi Sumarmo menjadi bandara haji internasional.
“Nanti Donohudan akan kami lakukan revitalisasi,” kata Luthfi usai menerima kunjungan Kepala Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Jateng di ruang kerjanya, Kamis (17/4).
Luthfi menilai revitalisasi penting dilakukan karena kondisi bangunan dan sarana prasarana Asrama Haji Donohudan dinilai sudah tua. Ia menyebut telah menghitung kebutuhan anggaran dan berkoordinasi dengan Pemkab Boyolali agar asrama bisa dikembangkan menjadi lebih modern dan representatif.
“Kalau perlu ada rumah sakitnya, terus asramanya diperbaiki sehingga Jawa Tengah memiliki kebanggaan,” ujarnya.
Terkait usulan peningkatan Bandara Adi Sumarmo menjadi bandara haji internasional, Luthfi menyatakan sudah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan. Rapat lintas kementerian akan digelar dalam waktu dekat.
“Di sana nanti akan jadi bandara haji internasional. Jadi runway (Adi Sumarmo) harus diperpanjang,” terangnya.
Sebagai informasi, Asrama Haji Donohudan diresmikan pada Februari 1997. Kompleks yang terletak di Jalan Raya Ngemplak Donohudan, Kecamatan Ngemplak, Boyolali ini menjadi tempat akomodasi sementara bagi jemaah haji asal Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Fasilitasnya meliputi Gedung Jeddah, Mekkah, Madinah, Muzdalifah, Arafah, Gedung Dapur, dan Masjid Al-Mabrur.
Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenag Jateng, Saiful Mujab, mendukung rencana revitalisasi dan menyebut Donohudan sebagai lokasi strategis yang layak dikembangkan menjadi asrama haji berstandar hotel bintang tiga.
“Tadi saya sudah lapor ke Gubernur, semoga bisa direvitalisasi. Setidaknya bintang tiga dan fasilitas lengkap, karena Donohudan ini paling strategis. Bandaranya paling dekat, dan menjadi salah satu embarkasi yang ditunjuk oleh Arab Saudi,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Saiful juga melaporkan kesiapan penyelenggaraan haji di Jateng. Tahun ini, kuota jemaah haji Jawa Tengah mencapai 30.377 orang dalam 85 kloter, termasuk kuota prioritas lansia. Jika digabung dengan jemaah asal DIY, total kloter dari Embarkasi Solo (SOC) mencapai 94.
“SOC Solo ini tidak juga melayani jemaah haji dari Yogyakarta. Kalau ditambah Yogyakarta menjadi sekitar 94 kloter,” pungkasnya. (HMS – Lingkartv.com)