
Atasi Overload Sampah, Pemkot Semarang Siapkan Lahan Alternatif TPS Muktiharjo Kidul
Semarang, Lingkartv.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang tengah bergerak cepat menyiapkan lahan alternatif untuk Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Muktiharjo Kidul.
Langkah ini menjadi prioritas mengingat TPS eksisting yang sudah mengalami kelebihan kapasitas.
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, langsung meninjau lokasi potensial pada Sabtu (19/7/2025). Peninjauan ini adalah bagian dari upaya Pemkot untuk memastikan pengelolaan sampah yang lebih efektif dan mengurangi beban TPS yang ada.
“Waktu itu kita sudah kunjungan ke Muktiharjo Kidul, TPS di sana sudah penuh dan memang butuh alternatif tambahan. Hari ini kita tinjau lahan yang menurut informasi dari lurah, camat, dan jajaran lain merupakan tanah milik Pemkot,” jelas Agustina.
Pemkot Semarang Pastikan Status Lahan
Validasi status hukum lahan menjadi fokus utama dalam tinjauan ini, untuk mencegah masalah di kemudian hari.
“Banyak informasi yang simpang siur, ada yang bilang ini TPU bukan TPS, ada juga yang menyebut sebagai lahan garapan warga. Maka dari itu kita datang langsung untuk mengonfirmasi dan memastikan semua secara jelas,” tambah Agustina, menekankan pentingnya transparansi.
Warga sekitar TPS Muktiharjo Kidul juga telah lama mengeluhkan bau menyengat dan tumpukan sampah meluber, yang mengganggu kenyamanan.
Pemkot telah merespons keluhan ini dengan melakukan inspeksi langsung dan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengangkutan serta pengelolaan TPS.
Berbagai Upaya Masyarakat Atasi Masalah Sampah
Di sisi lain, masyarakat melalui Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Mukti Jaya dan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) setempat, telah aktif menjalankan pengelolaan TPST 3R (Reduce, Reuse, Recycle) sejak tahun 2019.
Namun, upaya ini memerlukan dukungan lebih kuat dari Pemkot serta partisipasi aktif warga.
Agustina juga mengungkapkan bahwa Pemkot terus mendorong langkah-langkah penanganan masalah lingkungan, salah satunya melalui program “Semarang Bersih”.
Program ini mencakup penguatan pemilahan sampah di tingkat rumah tangga, pengelolaan bank sampah, dan kampanye zero waste berbasis komunitas.
“Harapannya kolaborasi antara pemerintah, komunitas, dan warga akan menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan tertata, sekaligus menjadi bagian dari strategi membangun kota yang lebih berkelanjutan,” pungkas Agustina, menyoroti visi Kota Semarang yang berkelanjutan. (Lingkar Media Group Network – Lingkartv.com)