
GPM Digelar di 11 Daerah, Gubernur Jateng Tekankan Larangan Penimbunan

PURWOREJO, Lingkartv.com – Gerakan Pangan Murah (GPM) menjadi strategi nyata Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam merespons kenaikan harga pokok. Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, meninjau langsung pelaksanaan Gerakan Pangan Sehat (GPM) di Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, sekaligus menegaskan pentingnya pengawasan ketat terhadap distribusi pangan oleh Satuan Tugas (Satgas) Pangan Provinsi Jawa Tengah.
“Satgas Pangan provinsi kita sudah kerja sama dengan Polda. Saya imbau masyarakat jangan coba-coba menimbun bahan pokok karena itu nanti bisa terkena sanksi terkait pidana,” ujarnya saat meninjau Gerakan Pangan Murah (GPM) di Halaman Kantor Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Senin (7/7).
Gubernur Luthfi menekankan bahwa tindakan penimbunan merupakan pelanggaran hukum. Ia memastikan bahwa operasi pengawasan akan digelar secara intensif di seluruh wilayah Jawa Tengah oleh Satgas yang tersebar hingga tingkat kabupaten/kota.
“Penimbunan kan dilarang. Nanti akan kami lakukan operasi-operasi dari satgas pangan kita dengan Polda,” tegasnya.
Harga Pangan Disubsidi Lewat GPM, Rakyat Terbantu
Kunjungan Gubernur Luthfi tersebut bersamaan dengan pelaksanaan GPM sebagai respons atas melonjaknya harga kebutuhan pokok seperti beras dan minyak goreng. GPM digelar serentak di 11 kabupaten/kota di Jawa Tengah sebagai upaya pemerintah mengintervensi harga pasar.
Dalam pelaksanaanya, pemerintah bekerja sama dengan pelaku usaha pangan dari BUMN, BUMD, gapoktan/poktan, dan pelaku usaha lainnya. Tujuannya adalah menyalurkan bahan pokok dengan harga lebih murah mellaui subsidi langsung dan pemotongan rantai distribusi.
Beberapa komoditas yang disalurkan dengan harga subsidi antara lain:
- Beras: Harga normal Rp13.500/kg disubsidi Rp2.500 menjadi Rp11.000/kg (10 ton)
- Minyak goreng: Dari Rp18.000/liter menjadi Rp14.000/liter (2.000 liter)
- Telur ayam ras: Dari Rp28.000/kg menjadi Rp24.000/kg (1 ton)
- Gula pasir: Dari Rp17.500/kg menjadi Rp15.000/kg (500 kg)
- Bawang putih: Dari Rp36.000/kg menjadi Rp28.000/kg (250 kg)
- Bawah merah: Dari Rp50.000/kg menjadi Rp40.000/kg
- Cabai rawit merah: Dari Rp50.000/kg menjadi Rp30.000/kg
“Kegiatan ini adalah dengan memberikan bahan pokok murah atau subsidi. Intervensi pemerintah ini dalam rangka penetrasi harga agar terjangkau oleh masyarakat kemudian inflasi kita bisa dijaga,” jelas Gubernur.
Melalui kebijakan tersebut, Pemprov Jateng berharap daya beli masyarakat tetap terjaga dan stabilitas harga bisa dkendalikan menjelang dan setelah momentum hari besar keagamaan. (*)
Sumber: Antara
Editor: Luthfia Khoirun Nisa’