
SEMARANG, Lingkartv.com – Pulau sampah yang terbentuk di bekas tambak Kampung Nelayan Tambaklorok, Semarang Utara, menimbulkan keresahan warga dan perhatian luas. Pemerintah Kota Semarang kini menyiapkan solusi bertahap untuk membersihkan area tersebut dan mengedukasi masyarakat agar tak lagi membuang sampah sembarangan.
Edukasi Warga dan Pendekatan Sosial
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, mengatakan Pemkot akan melakukan pendekatan sosial budaya dan meningkatkan partisipasi warga untuk mengatasi kebiasaan membuang sampah sembarangan. Ia menekankan pentingnya keteladanan tokoh masyarakat sebagai penggerak perubahan perilaku.
“Kami akan cari tokoh sentral di situ karena budaya masyarakat kita itu biasanya kan dari keteladanan. Kalau satu orang membuang sampah di situ, yang lainnya ikut. Maka, ini harus mengedukasi pelan-pelan karena ini perubahan budaya,” katanya di Semarang, Kamis (3/7).
Selain itu, Agustina menyoroti pentingnya menyediakan tempat pembuangan sampah yang layak dan memastikan proses pengambilan sampah berjalan terorganisasi. Menurutnya, keberhasilan edukasi dan pengelolaan sampah sangat bergantung pada upaya pihak kelurahan dan jajaran di lapangan.
Pembersihan Pulau Sampah dan Rencana Pengembangan
Sebagai langkah awal, Pemkot Semarang akan melakukan pembersihan menyeluruh di area pulau sampah, diikuti dengan pengawasan intensif agar kebiasaan buruk membuang sampah tidak terulang. Camat dan lurah juga akan mendekati warga secara persuasif agar mereka mau berpartisipasi menjaga kebersihan.
Agustina menjelaskan kawasan Tambaklorok, Bandaharjo, dan Tanjungmas akan diprioritaskan dalam peningkatan fasilitas pendidikan, kesehatan, serta ekonomi masyarakat. Bekas tambak yang penuh sampah tersebut juga diwacanakan dialihfungsikan menjadi fasilitas umum seperti puskesmas atau pasar. Namun, rencana ini masih memerlukan kajian teknis termasuk Detail Engineering Design (DED), serta kesepakatan dengan pemilik lahan.
“Mau puskesmas di mana, mau pasar di mana, mau TPS di mana. Semua akan dibuat DED-nya, tapi harus dikaji dulu, kita akan undang stakeholder yang punya sense ekonomi supaya apa yang dibangun betul-betul dibutuhkan masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang, Arwita Mawarti, mengatakan pulau sampah tersebut terbentuk akibat sampah laut yang terperangkap dan sampah yang dibuang sengaja oleh warga sekitar ke bekas tambak.
Sumber: Antara
Editor: Luthfia Khoirun Nisa’