
Ahmad Luthfi Tinjau Langsung Pengerukan Sedimentasi PPP Asemdoyong Pemalang, Targetkan 150 Hari Rampung
Pemalang, Lingkartv.com – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengecek proyek pengerukan muara dan dermaga Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Desa Asemdoyong, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, baru-baru ini.
“Asemdoyong ini kan urat nadi para nelayan. Dulu saat saya datang ke sini, pendangkalan muaranya besar sekali. Mau tidak mau kita lakukan revitalisasi dengan kita keruk. Dengan begitu, kapal-kapal nelayan kita tidak akan lagi tersangkut,” kata Ahmad Luthfi di lokasi.
Ditambahkan, kondisi Muara PPP Asemdoyong sering dikeluhkan oleh para nelayan. Sedimentasi di area dermaga, alur pelayaran, dan muara Sungai Elon mencapai 68.489 meter kubik, sehingga mengganggu aktivitas keluar masuk kapal nelayan.
Bahkan, breakwater (pemecah gelombang) eksisting sepanjang 80 meter sudah rusak, sehingga tidak memadai untuk menanggulangi gelombang dan sedimentasi dari laut.
“Dengan revitalisasi yang kita lakukan, nelayan akan lebih gampang dan lebih sejahtera dalam rangka masuk keluarnya kapal ke dermaga,” jelas Luthfi.
Pada 2025 ini, pekerjaannya meliputi pembangunan breakwater sisi timur (batu bolder dan tetrapod) sepanjang 220 meter senilai Rp4,65 miliar, serta pengerukan muara Sungai Elon dan kolam pelabuhan dengan volume 30.571 meter kubik senilai Rp2,9 miliar. Pekerjaan dimulai pada 5 Juni 2025 dengan target selama 150 hari.

“Target 150 hari, anggarannya tahap pertama ini Rp7, 55 miliar. Nanti bertahap sampai Rp30-an miliar,” katanya.
Berdasarkan data yang ada, aktivitas kapal di PPP Asemdoyong mencapai 1.447 unit. Komoditas ikan tangkap di wilayah tersebut meliputi teri, tembang, kuniran, beloso, dan petek.
Pada 2024, produksi ikan tangkap mencapai 1.115,75 ton, dengan nilai Rp111,9 miliar. Pendapatan asli daerah dari PPP Asemdoyong mencapai Rp129,5 miliar dengan capaian 130,83 persen dari target Rp99 juta lebih.
Para nelayan di Asemdoyong menyampaikan terima kasih, karena Gubernur kembali berkunjung ke sana. Apalagi ia sudah mengambil langkah cepat, dengan melakukan pengerukan seperti yang diharapkan nelayan.
“Itu yang diharapkan nelayan. Sedimentasi dikeruk, muara didalamkan lagi, karena banyak baling-baling kapal nelayan rusak karena terlalu dangkal,” ujar Siswandi, tokoh nelayan Asemdoyong.
Ia berharap penanganan di Asemdoyong terus dilakukan, agar anak-cucu dan generasi muda nelayan masih dapat beraktivitas dengan baik.
Gubernur Ahmad Luthfi Tinjau Lokasi Bantuan RTLH

Selain mengecek proyek pengerukan dermaga, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi juga mengunjungi rumah seorang warga di Dusun Beran, Desa Asemdoyong, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang. Warga bernama Dasuki (43), yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan, menjadi salah satu penerima bantuan renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Kunjungan itu disambut haru oleh Dasuki dan keluarganya. Ia tak kuasa menahan air mata saat menyambut rombongan Gubernur di teras rumahnya.
“Senang sekali dikunjungi Bapak Gubernur. Terima kasih, Pak,” ujar Dasuki.
Dasuki mengaku telah tinggal di rumah tersebut selama 20 tahun bersama istri dan tiga anaknya. Kondisi rumah yang memprihatinkan belum bisa diperbaiki karena penghasilan sebagai nelayan yang tidak menentu.
“Kerjaan nelayan kan tidak pasti (penghasilannya). Senang sekali dapat bantuan ini. Sudah 20 tahun tinggal di sini,” kata Dasuki yang didampingi istrinya, Taisyah.
Melihat kondisi emosional Dasuki, Gubernur Ahmad Luthfi berusaha menenangkan dan menyemangati. Ia mengatakan bahwa rumah Dasuki akan segera direnovasi.
“Senyumnya mana? Mboten usah nangis (tidak usah menangis). Semangat, jangan nangis, sing seneng (yang bahagia). Rumahnya nanti baru. Semoga bermanfaat, rumahnya nanti dapat dimanfaatkan untuk keluarga,” ujar Luthfi.
Berdasarkan pantauan di lokasi, rumah Dasuki masih berlantai tanah, berdinding anyaman bambu atau gedek, dan atapnya tampak rapuh.
Gubernur menjelaskan, Dasuki merupakan salah satu dari 149 penerima bantuan renovasi RTLH tahap pertama di Kabupaten Pemalang. Secara keseluruhan, pada tahun 2025, Pemprov Jateng menargetkan perbaikan 17.000 unit rumah tidak layak huni. Hingga saat ini, sebanyak 3.090 unit telah terealisasi.
“Seluruh kabupaten/kota, untuk tahun 2025 (sebanyak) 17 ribu rumah. Ini terus menerus dan akan kami lakukan secara bersama-sama. Bupati saya minta untuk ikut mengawasi,” kata Luthfi. (HMS – Lingkartv.com)