News

Kreak di Semarang Kembali Marak! Wali Kota Agustina Wilujeng Berencana Siapkan Arena Pertarungan

Semarang, Lingkartv.com – Maraknya aksi tawuran dan perkelahian antar remaja yang dikenal dengan istilah Kere Mayak (Kreak), mendapat perhatian serius dari Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti.

Aksi kekerasan ini sebelumnya viral di media sosial, setelah sebuah video menampilkan perkelahian enam remaja perempuan di Jalan Kokrosono, Kecamatan Semarang Utara. Video tersebut memicu keprihatinan publik dan menjadi sorotan warganet.

Menanggapi hal itu, Agustina menyatakan komitmennya untuk menangani kenakalan remaja tersebut secara kolaboratif bersama aparat kepolisian dan instansi terkait.

“Teman-teman di kepolisian sudah bekerja ekstra, tetapi tetap perlu ada kegiatan yang bersifat mengalihkan perhatian remaja ke hal-hal positif, seperti olahraga atau hiburan. Fenomena kreak ini sangat meresahkan,” ujarnya, Senin (19/5).

Menurut Agustina, kenakalan remaja seperti kreak bukan hanya masalah perilaku, tetapi juga merupakan gejala dari kondisi sosial masyarakat yang lebih luas. Oleh karena itu, perlu pendekatan yang lebih komprehensif.

“Ini akibat dari situasi sosial tertentu. Saat ini kami sedang memetakan penyebabnya dan akan merancang langkah-langkah khusus agar remaja yang terlibat tidak mengulangi perilaku tersebut,” imbuhnya.

Agustina mengungkapkan bahwa pemerintah kota tengah mempertimbangkan penyelenggaraan kegiatan seperti pencak dor (pertarungan silat persahabatan) atau event pertarungan yang difasilitasi secara resmi sebagai bentuk penyaluran energi remaja.

“Saya sudah berdiskusi dengan Dinas Pemuda dan Olahraga untuk menyiapkan anggaran yang memungkinkan pelaksanaan eksibisi, pertandingan persahabatan, atau bentuk kegiatan lain yang disukai anak-anak yang tergabung dalam kelompok seperti kreak. Ini harus segera dilaksanakan,” tegasnya.

Saat disinggung kemungkinan meniru program Pemprov Jawa Barat yang mengirim remaja bermasalah ke barak militer, Agustina menyambut baik ide tersebut namun mengaku perlu kajian mendalam.

“Gagasannya bagus, tapi kami tidak bisa serta-merta meniru. Harus dikaji dulu, termasuk kecocokannya dengan kondisi Semarang dan implikasinya terhadap penggunaan anggaran negara,” jelasnya.

Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terlibat aktif dalam pengawasan remaja, termasuk peran RT, RW, dan keluarga.

“Pengawasan lingkungan sangat penting. Patroli tetap perlu dilakukan, tapi membangun kesadaran orang tua dan masyarakat agar anak-anak tidak terlibat dalam kreak juga krusial,” pungkasnya. (Syahril Muadz – Lingkartv.com)

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari lingkartv.com

Artikel Terkait

Back to top button