NewsPendidikan

Miris! 15 SD Negeri di Demak Krisis Siswa Baru, Dindikbud Siapkan Merger Sekolah

Demak, Lingkartv.com – Sebanyak 15 Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kabupaten Demak menghadapi tantangan serius pada Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun Ajaran 2025/2026, dengan jumlah siswa baru yang tak mencapai 10 orang.

Bahkan, beberapa sekolah seperti SDN Betokan 2, SDN Bintoro 14, dan SDN Bintoro 16 hanya berhasil menjaring 3-5 siswa, memprihatinkan kondisi pendidikan dasar di Kota Wali.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Demak, Haris Wahyudi Ridwan, pada Kamis (17/7/2025) mengungkapkan beragam faktor di balik fenomena ini.

Selain kendala geografis lokasi sekolah, minat masyarakat yang cenderung memilih sekolah favorit atau swasta menjadi penyebab utama berkurangnya siswa di SDN.

“Kemudian memang di lingkungannya jauh dari TK sehingga hal ini mempengaruhi keberlanjutan siswa baru untuk masuk ke SD Negeri tersebut,” jelas Haris.

Opsi Merger Sekolah dan Tantangan yang Dihadapi

Menyikapi krisis siswa ini, Dindikbud Demak merancang langkah strategis berupa penggabungan sekolah atau merger sekolah untuk memenuhi kuota siswa.

Proses ini, menurut Haris, memerlukan koordinasi lintas sektor. “Harus dibicarakan dulu dengan bagian hukum, aset daerah, pengawas pendidikan, dan dewan pendidikan. Termasuk soal penempatan guru, aset sekolah, dan keberlangsungan proses belajar mengajar,” terangnya.

Nantinya, merger akan diprioritaskan pada sekolah-sekolah yang lokasinya berdekatan.

Dindikbud masih akan memantau kondisi penerimaan siswa selama satu hingga dua minggu setelah pembelajaran dimulai, guna melihat potensi penambahan siswa baru atau pindahan.

Meski standar maksimal per rombongan belajar (rombel) adalah 32 siswa, Haris menyebut rata-rata sekolah merasa ideal dengan 28 siswa per rombel.

Standar minimal siswa dalam satu kelas seharusnya adalah 10, namun Dindikbud berkomitmen untuk tetap melayani bahkan jika hanya ada enam siswa.

“Karena prinsipnya, akses pendidikan harus tetap terbuka,” tegasnya.

Isu Banjir dan Harapan untuk Pemerataan Kualitas

Haris juga menyoroti kondisi SDN Bintoro 14 Demak yang kerap terendam banjir akibat luapan sungai. Kekhawatiran muncul jika perbaikan infrastruktur tidak diiringi dengan peningkatan minat siswa.

“Nah yang menjadi kekhawatirannya jika infrastruktur dibangun. Tapi tetap tidak bisa menarik minat siswa baru, itu ‘kan jadi repot juga, namun ini tetap akan kita lakukan evaluasi,” ujar Haris.

Melalui berbagai upaya yang direncanakan, Haris berharap masyarakat dapat memandang semua sekolah setara dalam hal kualitas, tidak hanya terpaku pada label “favorit” saat memilih tempat belajar bagi anak-anak mereka.

Ini menjadi kunci untuk mengatasi krisis siswa dan memastikan pemerataan akses serta kualitas pendidikan di Demak. (Lingkar Media Group Network – Lingkartv.com)

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari lingkartv.com

Artikel Terkait

Back to top button